Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DSPPPAPMD) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) meminta Pemerintah Desa (Pemdes) untuk menganggarkan honor insentif kepada guru ngaji yang biasa mengajar para santri nya ke rumah-rumah melalui Dana Desa (DD) untuk kedepannya.
“Kita sudah memberikan bantuan kepada guru ngaji tradisional berupa wireless portable toa. Kami harapkan desa dapat membantu pemkab untuk memberi honor guru ngaji yang ke rumah-rumah,” kata Kabid Sosial Kemasyarakatan dan Keagamaan Dinsos P3A dan PMD Basel Misunder, Kamis (9/5).
Menurutnya, untuk guru ngaji yang mengajar di Taman Pendidikan Al-quran (TPA) telah diberikan honor insentif melalui dana hibah yang dicairkan melalui BKPRMI.
Dimana pencairannya dilakukan per tiga bulan dengan besaran honor per bulan sekitar Rp 250.000-350.000.
“Memang sudah ada beberapa desa yang telah menganggarkan. Cuma belum seluruhnya, makanya kita harapkan disini pemdes untuk menganggarkan honor guru ngaji dari DD. Karena guru ngaji itu tugasnya mulia, untuk mendidik anak-anak menjadi generasi qurani,” tandasnya. (Pra)