Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman bersama General Manager (GM) PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Babel, Abdul Mukhlis menandatangani Kesepakatan Bersama Pengembangan Energi Listrik di Babel.
Penandatanganan berlangsung di Ruang Tanjung Pendem Kantor Gubernur Babel, Pangkalpinang, Rabu (8/5/2019) siang itu, dengan disaksikan serta dihadiri Asisten Setda Babel Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Yanuar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Babel, Eko Kurniawan, Jajaran PT. PLN (Persero) Wilayah Babel dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel.
Sebelum Penandatangan dilakukan, GM PLN Wilayah Babel memaparkan rencana, tantangan dan potensi pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi di Bangka Belitung.
Dalam paparannya itu disampaikan, secara umum sistem kelistrikan di Babel sudah cukup. Saat ini, di Pulau Bangka ada sekitar 188,79 Megawatt dengan Beban Puncak 150,7 MW dan terdapat surplus 38,09 MW.
Demikian juga dengan di Pulau Belitung yang memiliki Kapasitas 74,45 MW, Beban Puncak 43,98 MW dan Surplus 30,7 MW. Di Pulau- pulau juga terdapat surplus yang lumayan banyak. “Ke depan, PLN juga akan membangun PLTU 2 X 50 MW, dan jika diperlukan akan dilakukan penarikan Kabel Laut dari Sumatera Selatan,” ujarnya.
Para Investor, disampaikan Mukhlis, dimana saat ini sudah dapat jaminan kelistrikan jika mau menginvestasikan usahanya di Babel.
Sesuai dengan Visi dan Misi Pemprov Babel, yang menginginkan Kelistrikan secara Mandiri dan Go Green, Mukhlis menjelaskan, Road Map PLN Babel menuju Pulau 100% Green Energy dengan kedepan pembangkit listrik diesel yang ada akan diganti dengan pembangkit listrik bertenaga Biomas, Biogas dan Solarcell.
“Juga di Pulau – pulau yang akan menggunakan tenaga surya. Serta rencana inovasi memanfaatkan limbah atau sampah di Babel,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Babel Erzaldi Rosman mengharapkan DLH menindaklanjuti apa yang menjadi Road Map PLN terkait rencana Kemandirian dan Go Green ini.
“CPO untuk pembangkit tenaga biomas berbahan bakar sawit, diharapkan jangan menggunakan perusahaan besar, tetapi kerjasama dengan koperasi petani sawit, karena saat ini BUMD dan koperasi petani sawit sedang membangun pengelolaan CPO sawit,” jelas Erzaldi.
Lanjut Erzaldi, untuk menuju ke Green Energy di pulau pulau kecil yang saat ini surplus listriknya, diharapkan masyarakatnya menggunakan kompor listrik untuk mengurangi polusi dan menekan harga distribusi gas.
“Kemudian dalam pengembangan PLTS diharapkan dapat dilakukan penelitian yang sudah ada di Babel, termasuk pemanfaatan torium yang ada di Babel sedang dikerjasamakan dengan Indonesia power sebagai anak perusahaan PLN,” tuturnya.
Erzaldi menambahkan, berkenaan dengan pengembangan sampah untuk dijadikan tenaga pembangkit saat ini, Pemprov Babel telah menandatangani kerja sama dengan Perusahaan dari Jerman.
“Menurut saya, PLN dalam pengembangan sampah ini juga bisa disinergikan, tetapi harus menunggu kesepakatan dengan Pemerintah Kota Pangkalpinang terkait dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada saat ini. Kesemuanya diharapkan Listrik Babel benar – benar mandiri dan menuju green energy,” tutupnya.(wa)