Berkat PT Timah, Pengrajin Decoupage Kian Berkembang

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Pengrajin decopage di Kota Pangkalpinamg, Provinsi Kepulauam Bangka Belitung, Trisiska Febrianti mengaku usahanya kini semakin berkembang sejak menjadi mitra binaan PT Timah Tbk.

Tisu yang biasanya hanya untuk membersihkan benda kotor atau untuk menyerap kelebihan minyak pada makanan yang digoreng, ditangan wanita berhijab ini digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat berbagai kerajinan tangan yang indah dan anggun serta memiliki nilai seni.

Decoupage adalah seni menghias suatu objek, dengan menempelkan kertas tisu ke objek. Ditangan Trisiska, tas yang sederhana bisa menjadi kerajinan cantik, setelah dihias kertas tisu dengan motif bunga, buah, hewan bahkan pemandangan lokal Babel.

“Berbagai kerajinan yang dita decoupage seperti tas, dompet, kotak tisu, kipas, gantungan kunci, hiasan dinding,
pring, dan banyak lagi produk lainnya,” katanya, Rabu (8/5/2019).

Usaha kerajinan tangan seni decoupage milik Trisiska ini, sudah ditekuni sejak tahun 2016.

Awal ketertarikan Trisiska untuk menekuni kerajinan decoupage sejak melihat kerajinan decoupage saudaranya dan karena dianggapnya unik, Trisiska tertarik untuk menekuni usaha decoupage.

“Awalnya saya dapat souvenir decoupage dari saudara saya. Menurut saya itu unik, kemudian oleh saudara saya dikasih tau cara membuatnya dan untuk mendalami ilmunya saya belajar juga melalui browsing internet,” tuturnya.

Ia menambahkan, dalam membuat karya decoupage berbahan dasar tisu lokalsedikit rumit karena bahan lebih lembut dibandingkan tisu impor dari eropa. “Lamanya pembuatan sebuah produk tergantung dari kerumitan dan besarnya. Untuk pemakaian tisu lokal lebih lama, yang seharusnya membutuhkan waktu satu jam membuat produk dari tisu impor, maka bisa 2 jam untuk pembuatan produk menggunakan tisu lokal,” katanya.

Membuat produk decoupage ini cukup sulit, membutuhkan kesabaran dan ketelatenan karena jika salah sedikit saja bisa membuat tisu sobek dan aplikasi gambar akan berantakan. “Membuat kerajinan decoupage harus telaten karena bahan dasar tisu tipis,” katanya.

Ia menyebutkan harga produk decoupage mulai Rp10 ribu hingga Rp350 ribu tergantung produk yang diinginkan. “Kita juga memiliki produk decoupage tiga dimensi namanya sospeso,” jelasnya.

Ia menyampaikan, usahanya bisa semakin berkembang tidak luput dari bantuan PT Timah Tbk. “Saya menjadi mitra binaan PT Timah sudah sekitar 1 tahun,” katanya.

Ia mengaku, berbagai manfaat yang ia dapatkan sejak menjadi mitra binaan PT Timah. Selain mendapatkan bantuan modal usaha dengan bunga yang jauh lebih kecil dari bunga bank, pelaku UMKM juga mendapatkan pelatihan serta bisa mengikut berbagai event nasional maupun internasional.

“Natinya produk kita juga akan me
ngisi Tin House PT Timah. Pokoknya bergabung menjdai mitra binaan PT Timah tidak rugi sebab produk kita juga akan di promosikan,” tutupnya.(wa)