SUNGAILIAT, LASPELA -Tradisi Nganggung mempunyai filosofi mendalam dalam menjaga kebersamaan antar masyarakat.
Kebersamaan dalam tradisi ini menghilangkan sekat, ras, maupun etnis didalam kultur sosialnya. Semuanya membaur demi menjaga rasa kebersamaan tersebut.
Seperti yang diutarakan Bupati Bangka, Mulkan saat mengikuti perayaan tradisi Nganggung Sepintu Sedulang di gedung Sepintu Sedulang kota Sungailiat, Kamis (2/5/2019).
“Tradisi Nganggung ini menggambarkan bahwa masyarakat di Kabupaten Bangka mengedepankan gotong royong, ada unsur kebersamaan didalamnya dan kita tidak membedakan antara etnis satu dengan etnis lainnya, semua masyarkat Kabupaten Bangka terlibat disini,” jelas Bupati.
Ia juga meminta generasi muda Bangka, agar dapat menjaga dan melestarikan identitas budaya lokal ini sebagai suatu khasanah budaya bangsa yang tak kan lekang oleh waktu.
Ditambahkan Syahbudin Wakil Bupati Bangka, nilai yang dapat diambil dari perayaan nganggung ini adalah merupakan bentuk implementasi nyata Pemkab Bangka dalam mewujukan serta menanamkan rasa toleransi masyarakat Kabupaten Bangka.
“Acara kita ini bahwa kita nganggung bersama, duduk bersama, makan bersama dan bersyukur bersama. Ini melambangkan rasa toleransi yang tinggi bahwa masyarakat Kabupaten Bangka memiliki itu,” sebut Syahbudin
Dalam kegiatan nganggung ini, pemkab Bangka menyediakan 2000 dulang yang terdiri dari berbagai macam makanan untuk dapat dinikmati bersama-sama.(mah)