banner 728x90

Wagub Buka Rakor Penanganan Stunting Bersama Kepala Desa se-Babel

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Wakil Gubernur Kepulauan (Wagub) Bangka Belitung (Babel), Abdul Fatah membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting di Babel bersama Perwakilan Kepala Desa se Babel.

banner 325x300

Rakor yang diselenggarakan di Gedung Batu Rakit Rumah Dinas Gubernur Babel, Senin (29/4/2019) itu, turut diikuti Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan Babel, Supendi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Babel, Yuliswan, Kepala Dinas Kesehatan Babel, Mulyono.

Dalam arahannya, Wagub Abdul Fatah mengatakan, penguatan kualitas sumber daya manusia Indonesia berawal dari wilayah terkecil, yaitu dimulai dari desa.

“Desa merupakan ujung tombak terdepan dalam upaya kita meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia utamanya Provinsi Babel,” jelas Abdul Fatah.

Terkait dengan stunting , Abdul Fatah mengharapkan seluruh elemen masyarakat bersatu padu dalam menuntaskan permasalahan ini, hingga ke akar – akarnya, dengan melakukan pencegahan pernikahan dini.

Menurut Wagub, pernikahan dini banyak mengakibatkan anak – anak yang lahir menjadi cebol (stunting). Selain itu, asupan gizi bagi bayi harus terpenuhi mulai usia 0 hingga 1000 hari kehidupan.

Selain itu, Wagub Abdul Fatah juga menyinggung dana desa dalam pemberdayaan masyarakat atau untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, satu diantaranya mencegah stunting.

Dengan dana desa yang telah dimiliki masing-masing desa, dapat dipergunakan dalam meminimalisir terjadinya stunting bagi masing-masing penduduk desa.

“Intervensi penurunan stunding di desa melalui dana desa meliputi kegiatan intervensi gizi spesifik yang menyasar penyebab langsung terjadinya stunting, antara lain, kecukupan asupan makanan dan gizi, pemberian makanan perawatan, pola asuh serta pengobatan infeksi,” ungkap Abdul Fatah.

Selanjutnya, ditambahkan Abdul Fatah, peningkatan kesadaran, komitmen dan praktek gizi ibu dan anak, peningkatan akses dan kualitas payanan gizi serta kesehatan, peningkatan penyediaan air bersih hingga sarana sanitasi.

Sementara itu, Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan Babel, Supendi mengatakan, masing-masing desa di Babel yang memiliki sejumlah penduduk stunting dapat mempergunakan dana desa untuk mengintervensi gizi spesifik dan intervensi sensitif.

Supendi juga berharap desa-desa termasuk daerah yang tingkat stuntingnya tinggi, dapat menyesuaikan dana desanya untuk dipergunakan dalam memenuhi kebutuhan penanganan stunting di Babel.rill/(wa)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version