Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Agenda Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Bangka Belitung (Babel) yang dijadwalkan hari ini, Sabtu (27/4/2019) di Novotel Hotel Bangka diperkirakan berlangsung memanas.
Bahkan digadang-gadang akan ada kepengurusan tandingan jika usulan yang disampaikan oleh Jaringan Kyai Santri Nahdatul (JKSN) Babel bersama pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Babel tidak indahkan dalam konferwil.
“Ini merupakan bentuk keprihatunan kami di JKSN di tubuh PWNU Babel yang akhir-akhir ini pemahaman ajarannya sudah melenceng dari Ahlussunnah wal Jama’ah yang sudah ditetapkan PBNU (Pengurus Besar Nahdatul Ulama),” kata Koordinator JKSN Pangkalpinang, Suruhi Sohibul, Jumat (26/4/2019) sore.
Dalam sikapnya, Suruhi menyampaikan, ada tiga poin yang disampaikan, diantaranya bersihkan pengurus PWNU Babel dari orang-orang wahabi, HTI dan ideologinya. Demi kemaslahatan umat Ahlussunnah Waljamaah Annadhliyyah di Babel meminta PBNU untuk memberlakukan secara tegas dan konsisten AD/ART serta peraturan organisasi tentang persyaratan calon PWNU.
“Terakhir, dalam kondisi darurat, maka jaringan para kyai pondok pesantren dan para ustadz NU se-Bab siap membuat pengurus wilayah, cabang, majelis wakil cabang dan pengurus ranting NU tandingan,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan GP Ansor Babel Andi Budi Prayitno tak menampik jika kepengurusan PWNU Babel tak lagi satu komando dengan PBNU pusat. “Memang ada kondisi seperti ini. Makanya kami mengambil sikap karena ini menyangkut masa depan PWNU di Babel, menyangkut tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah,” jelas Andi.
Meski demikian, tambah Andi, dalam hal ini pihaknya tetap berkoordinasi dengan PBNU sebagai pimpinan tertinggi. “Sikap ini kami sampaikan juga ke PBNU dan panitia konferwil. Jika memang konferwil ini melenceng kami sudah menyiapkan pengurus tandingan,” tutupnya.(wa)
Leave a Reply