PANGKALPINANG, LASPELA – Wakil Gubernur Bangka Belitung (Babel) Abdul Fatah, ajak Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) Babel agar mempunyai daya saing.
Hal ini diungkapkannya saat menghadiri kegiatan diskusi publik refleksi tiga Tahun KPAD Babel, yang digelar di Ballroom Grend Vella Hotel, Selasa (23/4/2019).
Untuk mewujudkan hal itu, Wagub menerangkan ada tiga hal yang harus dilakukan agar menghasilkan SDM yang mempunyai daya saing, pertama mengurangi kasus stunting pada anak dengan cara mencegah adanya pernikahan dini dan memberikan bimbingan sebelum menikah.
“Dimulai dari pencegahan adanya pernikahan dini diumur 14 atau 15 tahun, pengetahuan mereka yang belum cukup dalam mewarat janinnya, serta asupan gizi dan lainnya, dapat menyebabkan stunting pada bayi yang akan dilahirkan, ini pun berpengaruh pada kualitas SDM kita kelak, untuk itu saya berfikir cara yang mendasar dalam mencegah stunting ialah mencegah pernikahan usia dini,” jelasnya.
Setelah itu mencegah kekerasan pada anak, hal ini sangat mempengaruhi sifat anak dimasa mendatang, yang jika dibiarkan pastinya anak itu akan liar, kekerasan kepada anak tidak boleh dibiarkan, untuk itu KPAD dan KPAI harus berada dibarisan terdepan untuk menangani persoalan ini.
“Kekerasan dalam anak ini tidak bisa dibiarkan, jika dibiarkan maka ini akan menjadi liar, dapat mempengaruhi SDM kita yang menyebabkan SDM kita tidak mempunyai daya saing, untuk itu KPAD dan KPAI harus melindungi masyarakat terkhusus anak-anak dan menjadi barisan terdepan dalam manangani persoalan ini,” jelasnya.
Dan terakhir dalam menghasilkan SDM yang mempunyai daya saing, ialah dari segi pendidikan anak, pendidikan anak juga harus disertai dengan praktek-praktek kerja, seperti sekolah kejuruan di Babel, di harapkanya dapat menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan sesuai dengan jurusan sekolah tersebut.
“Pendidikan dan prateknya itu ada, sekolah harus bekerja sama dengan perusahaan yang sesuai dengan jurusan sekolah tersebut, baik Pariwisata, Otomotif, dan lainnya Sehingga anak-anak dalam memasuki dunia kerja mereka punya bekal yang akan mereka gunakan dalam dunia kerja tersebut,” tuturnya.(dnd)