Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Salah satu celah paling krusial dalam tahapan Pemilu adalah rekapitulasi berjenjang karena ada celah potensi manipulasi apabila tidak diawasi secara ketat.
Pengamat Politik Babel, Ibrahim meniali meski probabilitasnya semakin kecil, manipulasi memang masih mungkin terjadi sejauh pengawasan lepas kontrol.
“Manipulasi rekapitulasi suara dari aslinya C1 saat rekap diatasnya adalah sebuah kejahatan besar. Pertama, bahwa manipulasi rekap tersebut menghilangkan suara pemilih dan mengalihkannya ke orang lain,” kata Ibrahim yang juga Dosen Ilmu Politik pada FISIP UBB, Selasa (23/4).
Menurutnya, ada pengkhianatan terhadap suara rakyat sehingga memanipulasi dan mencederai hak politik kandidat yang seharusnya terpilih.
“Ketiga manipulasi rekap berarti runtuhnya integritas penyelenggara. Moralitas diabaikan dan penyelenggara jatuh pada derajat penyelenggara terrendah integritasnya,” ujarnya.
Ia berpendapat, publik sebenarnya punya potensi mencegahnya dengan memastikan dokumentasi C1 di tiap TPS.
“Kita jangan berpikir bahwa semua penyelenggara jujur dan berintegritas, karenanya pengawasan dan koreksi cepat harus segera dipilih,” tandasnya seraya menambahkan tak ada pilihan lain selain mempidanakan pelaku kejahatan Pemilu jika memang ada bukti kuat.
Oleh karena itu, dengan sisa waktu saat ini, ia menghimbau Parpol dan Caleg untuk segera melakukan pengawalan dan perhitungan manual sendiri, hal ini untul menghindari sabotase suara ditiap TPS di Dapil masing-masing.
“Saya menghimbau semua Parpol dan Caleg melakukan penghitungan sendiri agar tidak ada penggelembungan suara. Cocokkan data C1 dari TPS dengan rekap jenjang diatasnya. Jangan sungkan protes dan langsung melaporkan ke Bawaslu atau kepolisian jika ada data yang akurat,” imbaunya.
Untuk menjadi perhatian, lanjut dia yakni adanya potensi pengalihan suara disebuah internal parpol. Caleg yang kurang akses pada saksi dan C1 berpeluang dikalahkan oleh caleg dari sesama parpol.
“Peluang pengalihan suara ditingkatan rekap jika tidak dikontrol ketat akan berpeluang terjadi, maka mari para caleg proaktif mengawasi dan tutup peluang kejahatan Pemilu dengan menjadi pengawas partisipatif,” pungkasnya. (Pra)