PT Timah Bukukan Laba Bersih Meningkat Rp531,35 Miliar atau Naik 6 Persen Tahun 2018

*Riza Pahlevi : Tahun 2019 PT Timah Targetkan Laba Rp1,2 Triliun

Oleh : Wina Destika

JAKARTA, LASPELA – PT Timah Tbk membukukan laba bersih pada 2018 sebesar Rp531,35 miliar atau naik enam persen dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya.

“PT Timah berhasil meningkatkan kinerja yang ditandai dengan peningkatan laba bersih sebesar enam persen dari 2017,” kata Direktur PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan periode 2018 yang berlangsung di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa (23/4/2019).

Ia mengatakan, PT Timah berhasil membukukan laba bersih yang di distribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp531.359.214.004.

“Tentu hasil itu tidak terlepas dari peningkatan kinerja yang dilakukan pihaknya. Dimana strategi peningkatan kinerja telah dilaksanakan secara konsisten. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kinerja keuangan maupun kinerja operasi,” ujarnya.

Riza menyampaikan, pada tahun 2018, perseroan mengeluarkan belanja modal sebesar Rp1.185 miliar yang dialokasikan untuk peningkatan kapasitas pada mesin dan instalasi, sarana pendukung produksi, rekondisi dan replacement serta untuk pembangunan teknologi Fuming yang digunakan untuk memproses kembali tin slag.

Namun lanjut Riza, dari belanja modal tersebut telah berhasil meningkatkan volume produksi bijih timah sebesar 43% dari 31,178 ton pada akhir tahun 2017 menjadi 44,514 ton pada akhir tahun 2018.

“PT Timah juga meningkatkan volume penjualan logam menjadi 33.818 metrik ton dari tahun sebelumnya sebesar 29.914 metrik ton dan sampai dengan akhir tahun 2018 tercatat penjualan logam timah sebesar 33.818 Mton atau naik 13% dibandingkan tahun 2017 sebesar 29.914 Mton,” ungkapnya.

Selain itu, Riza juga menyebutkan pada tahun 2019 ini PT Timah menargetkan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun. Target laba tersebut mempertimbangkan target penjualan yang diprediksi akan cukup bagus.

“Pertama, meningkatkan tingkat keyakinan terhadap besar cadangan timah yang ada di Izin Usaha Pertambangan (IUP) perseroan dan memfokuskan aktivitas penambangan di lokasi yang cadangannya relatif mudah,” jelasnya.

Strategi lain yang akan dilakukan PT Timah, tambah Riza, yaitu mempercepatan produksi bijih timah menjadi logam melalui peningkatan kapasitas, produktivitas, efektivitas, dan efisiensi di seluruh mata rantai yang ada.

“Ketiga, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penjualan kepada target market dunia potensial. Keempat, meningkatkan besar modal kerja yang murah untuk menunjang keseluruhan aktivitas operasional bisnis. Kelima, peningkatan kapasitas human capital.

Dijelaskan Riza, sedangkan sinergi bisnis dan operasi dengan sesama anggota holding pertambangan dan anak perusahaan, akan menjadi strategi terakhir yang dilakukan.

“Manajemen optimis kinerja PT Timah pada tahun 2019 akan meningkat seiring dengan membaiknya tata kelola pertimahan di Indonesia, terutama dengan dukungan regulasi dari pemerintah,” tutup Riza.(wa)