Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Babel, menggagas program Kampung Pangan Halal. Program ini, diarahkan untuk menjadikan Babel menuju destinasi halal dunia.
Dalam hal ini, Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman mengatakan, kampung pangan halal (KPH) sebagai proses tranformasi dari sektor tambang ke pariwisata.
“Melalui program ini, kita menginginkan Babel memiliki daya ungkit untuk memajukan daerah. Sekaligus mengejar ketertinggalan pembangunan dengan memanfaatkan teknologi,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (16/4/2019).
Ia menyampaikan, KPH tidak hanya mengedepankan produk pangan yang dapat dikonsumsi secara halal. Tapi juga proses dan lingkungannya juga harus dilakukan secara halal atau sesuai syari’ah Islam.
“Saya contohkan, di kampung tersebut tidak boleh ada lagi sampah yang dibuang sembarangan. Begitu pula dengan saluran pembuangan air bersih yang harus di tata dengan baik,” ucapnya.
“Halal itu tidak hanya produk pangannya, tapi juga kampungnya, dan berbagai proses, termasuk lingkungan di kampung tersebut. Muara dari halal adalah keberkahan dan menyehatkan,” lanjut Erzaldi.
Dalam mendukung program KPH, Erzaldi memastikan segera mendirikan lembaga wakaf produktif yang berfungsi layaknya perbankan syariah. Lembaga yang dananya bersumber dari wakaf umat Islam ini, akan menyalurkan pinjaman kepada masyarakat kurang mampu yang ingin berusaha serta usaha kecil menengah (UKM). Lembaga wakaf ini, didirikan agar umat Islam di Babel terhindar dari proses riba.
“Sebelum 17 Agustus tahun ini, sudah terkumpulkan dana wakaf untuk lembaga wakaf produktif ini. Kita akan bersama MUI untuk mencari strateginya, sehingga kampung pangan halal bisa disinergikan dengan lembaga wakaf produktif. Ini yang pertama di Indonesia,” papar Gubernur Erzaldi,” jelasnya.(wa)