MUNTOK, LASPELA – Sanggar Seni Budaya Kuda Lumping Turonggo putro Pendowo, Kabupaten Bangka Barat, adalah suatu wadah seni, yang peduli terhadap pengembangan kreasi dan melestarikan seni serta budaya tradisional. Meski berada di era sekarang yang serba modern, namun Turonggo Putro Pendowo memiliki niat mengukir berbagai prestasi untuk nama baik Kabupaten Bangka Barat.
Sanggar TPP memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Nusantara, di tengah arus perkembangan zaman. Berawal dari rasa tanggung jawab para pecinta seni dan budaya tradisional inilah, sehingga dibentuk Sanggar seni Turonggo Putra Pendowo, yang selalu memegang prinsip lestarikan seni dan budaya tradisional.
Menurut Nova, yang menjabat sebagai dewan penasehat pada paguyuban ini, dirinya beserta rekan-rekannya merasa terpanggil untuk menjaga dan melestarikan serta memperkenalkan budaya Nusantara yang ada kepada para kaum muda.
“Kami melihat bahwa sudah merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menjaga kesenian tradisonal yang ada di nusantara ini, dan jika bukan kita yang menjaga dan memperkenalkan budaya kita ini kepada kaum muda, maka tidak menutup kemungkinan, lama- kelamaan mereka tidak mengenal sama sekali kebudayaan negeri sendiri,” ujar Nova.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat, Suwito menyatakan mendukung apa yang menjadi tujuan sanggar seni ini.
“Kami dari pihak pemerintah mendukung apa yang dilakukan oleh paguyuban kuda Lumping ini. Bermacam-macam kesenian yang ada di Bangka Barat ini, dan semua harus kita jaga, kita pertahankan, kita kembangkan dan perkenalkan kepada para kaum muda,” ucap Suwito.
Selain untuk melestarikan seni budaya nusantara, sanggar seni budaya ini juga aktif dalam beberapa kegiatan sosial, seperti penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami Palu dan Lampung. (Nop)