KELAPA, LASPELA– Keluarga korban Laka tunggal sepeda motor, yang dikendarai oleh korban Alvita dan Natia, yang terjadi di Kecamatan Kelapa pada selasa malam (19/3/2019) mengeluhkan pelayanan petugas IGD Puskesmas Kelapa, Bangka Barat.
Menurut keterangan Nasution, selaku orang tua Natia kepada LASPELA mengatakan, kejadian bermula saat anaknya Natia beserta rekannya Alvita dari arah Parit Tiga hendak menuju ke Pangkal Pinang. Setiba di jalan raya Pangkal Pinang- Mentok, motor yang dikendarai anaknya mengalami kecelakaan, beruntung warga yang melihat kejadian tersebut segera melarikan korban ke IGD Puskesmas Kelapa.
Namun sayangnya, setiba di IGD Puskesmas Kelapa, anaknya hanya ditangani oleh perawat yang berjaga, tanpa diperiksa sama sekali oleh dokter di Puskesmas tersebut.
“Anak saya mengalami patah tulang pada bagian rusuk pak, tapi anehnya setiba disana hanya diperiksa oleh perawat jaga saja, dan kami baru mengetahui bahwa anak kami ini mengalami patah pada rusuk bagian kanan ini bukan dari pihak puskesmas, tapi setelah kami bawa pulang” ucap Nasution.(20/3/2019)
Selain itu, Nasution mengeluhkan tidak adanya surat rujukan yang diberi oleh pihak puskesmas.
Hal senada diungkap Windi, keluarga Alvita, rekan Natia. Dirinya kaget setiba di Puskesmas Kelapa mendapati bahwa adiknya hanya ditangani oleh perawat yang berjaga.
“Kami tahu perawat juga orang medis yang paham akan masalah kesehatan, tapi kan tentu saja dokter lebih paham dari mereka, dan setahu saya biasanya di IGD itu ada dokter yang berjaga, apa lagi itu Puskesmas Rawat Inap,” ujar Windi.
Sementara ketika dikonfirmasi, Tamini selaku Kepala Puskesmas Kelapa mengatakan, memang seharusnya ada Dokter yang bertugas jaga disana sesuai dengan jadwal.
“Setahu saya ada dokter jaga, stanby disana. Namun saya akan konfirmasi dulu dengan petugas yang berjaga semalam, karena kalau tidak ada info masuk saya tidak tahu ada kejadian seperti ini, dan memang seharusnya ada Dokter jaga, dan pasien harus diperiksa kondisinya oleh Dokter jaga,” jelas Tamini. (Nop)