Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Dalam rangka menghadapi momentum hari besar nasional dan perayaan keagamaan tahun 2019 seperti Puasa Ramadhan, Idul Fitri, Idul
Adha dan lainnya, maka Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Dinas Perindustrian
Perdagangan dan dinas terkait lainnya siap untuk berkolaborasi menggelar Operasi Pasar Murah dan Bazar Murah sebanyak 59 kali.
Hal ini disampaikan Kabid Ketersedian Pangan Dinas Pangan Provinsi Babel, Sri Rezeki bahwa pihaknya akan melaksanakan Operasi Pasar Murah dan Bazar Murah sebanyak 10 kali.
“Insya Allah akan kami realisasikan sebelum puasa, sebelum idul fitri ,sebelum idul adha termasuk juga melakukan peresmian Toko Tani Indonesia Center (TTIC),” kata Sri usai menggelar Rapat Penentuan Jadwal Pelaksanaan Operasi
Pasar dan Bazar Murah 2019 di Ruang Rapat Dinas Pertanian Babel, Selasa (19/3/2019).
Ia menjelaskan TTIC ini merupakan wadah untuk menyerap gabah dari petani, dimana berasnya bisa dijual dan disubsidi pemerintah. Sejumlah titik pelaksanaan operasi pasar dan bazar murah yakni di Kelurahan Parit Lalang, Tua Tunu, Temberan, Taman Sari Sungailiat, Makodim 0413/Bangka dan lokasi TTIC.
“Jadi InshaaAlloh pelaksanaannya nanti sekitar April, Mei, Agustus dan Oktober 2019. Dan tahun ini yang jelas volumennya kita perbanyak, sebab kalau
memperbanyak peserta stand bazar atau operasi pasar murah, maka tidak bisa, karena kita harus menyesuaikan dengan dana APBN,” ujarnya.
“Karena untuk sekali bazar atau operasi pasar murah, dananya sekitar Rp10 juta sudah include termasuk tempat, tenda kursi, dan hiburan. Makanya tadi dari Disperindag Babel juga hadir dan kita
akan saling sinergi dan kolaborasi, sehingga kalau disperindag 49 kali kegiatan, maka Dinas Pangan Babel 10 kegiatan, sehinggga totalnya akan ada 59 kali kegiatan operasi pasar dan bazar murah di tahun 2019,” ungkap Sri.
Lebih lanjut, Sri menyebutkan dimana melalui kegiatan Operasi Pasar dan Pasar Murah 2019, dirinya berharap akan mampu untuk memenuhi ketersedian stok pangan masyarakat di
Babel dan juga menjaga stabilitas harga sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi), terjangkau, aman dan masyarakat juga mudah mengaksesnya khususnya untuk
kalangan masyarakat kurang mampu.
“Sistemnya nanti tidak menggunakan kupon, karena memang program ini sifatnya tidak disubsidi, jadi terbuka dan silahkan saja bagi masyarakat untuk
memanfaatkan atau membeli berbagai kebutuhan pokoknya, seperti beras, gula, terigu, daging kerbau ,daging sapi beku, daging ayam, telur, dan kebutuhan pokon lainnya. Termasuk jug aneka
kue atau jajanan pasar dari pelaku UMKM,” tutupnya.(wa)