Toni Batubara : Produksi Lada Dibabel Tembus 30 Ribu Ton Pertahun

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Babel, Toni Batubara mengatakan produksi lada di Babel tembus 30 ribu ton per tahun dengan luas lahan perkebunan lada mencapai 55 ribu hektar se Babel.

“Jumlah lada di Babel ada 55 ribu hektar, produksi paling minim saja tidak sampai 1 kg/, paling sedikit 30 ribu ton/tahun, tapi data eskpor lada kita hanya 3000-6000 ton/tahun, berarti lada kita keluar lewat provinsi lain,” kata Toni saat menghadiri pelepasan eskpor 780 ton karet dan lada di PT Fajar Berseri, Jumat (15/3/2019).

Maka dengan itu, disampaikan Toni, bahwa saat ini pemerintah memberikan perhatian yang sangat serius untuk tiga komoditi ekspor perkebunan di Babel. Mulai dari berbagai kucuran bantuan bibit hingga pupuk.

“Pemerintah Provinsi, melalui dinas pertanian akan sangat serius eksplore potensi pertanian di daerah kita. Lada dan karet menjadi perhatian provinsi, begitu banyak bantuan yang diberikan kepada petani baik lada dan karet, termasuk sawit juga,” ungkapnya.

Ia juga mengajak, pelaku usaha untuk menjaga militansi terhadap daerah, misalnya dengan melakukan ekspor langsung dari Babel.

“Pak Gubernur berharap agar para pelaku usaha bisa mulai mencintai daerah ini, menjadi militan alangkah baik jual karet dari sini, jual lada dari sini juga,” harapnya.

Menurut Toni, untuk lada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sejak tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan.

“Hal ini berdasarkan data dari Balai karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang mencatat ekspor lada putih tahun 2018 mencapai 4.946 ton, tahun 2016 turun menjadi 2.740 ton, dan tahun 2017 menjadi 2.508 ton,” ujarnya.

Namun, merangkak naik pada tahun 2018 mencapai 2.601 ton. Sedangkan dua bulan pertama pada tahun 2019 baru mencapai 260 ton.

Dalam catatan Balai Karantina ekspor lada dari tahun 2015-2018, setidaknya ada 20 negara tujuan ekspor lada diantaranya Amerika Serikat, Singapura, Jerman, Prancis, Cina, India, Vietnam, Taiwan, Hongkong, Jepang, Malaysia, Belanda, Inggris, Spanyol, Philipina, Korea Selatan,Pakistan, USA, Saudi Arabia dan Oman.

Untuk itu, dirinya mengajak semua pihak terkait, bersama-sama untuk meningkatkan produksi produk perkebunan.

“Ayo kita bersama bantu petani agar produk ini bisa dinikmati semua pihak, baik petani, level tengah, jangan sampai ada ketimpangan. Pak Gubernur berharap harga komoditas perkebunan akan semakin baik akan menopang perekonomian masyarakat,” tutupnya. (Wa)