Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman, memberikan pengarahan kepada Kepala sekolah SMA, SMK dan SLB se-Provinsi Bangka Belitung.
Arahan tersebut diberikan Gubernur dalam acara Rapat Koordinasi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MMKS) SMA, SMK dan SLB Se-Babel, yang berlangsung di Hotel Cordela Pangkalpinang, Senin (4/3/2019).
Dengan mengusung tema “Sinergitas Pengelolaan Satuan Pendidikan Yang Akuntabel”, Gubernur di dampingi Kepala Dinas Pendidikan M. Soleh mengatakan, dalam Rapat MMKS seluruh Kepala sekolah yang hadir dalam rapat tersebut diminta untuk kompak dalam mencetak generasi bangsa.
“Saya minta dalam rapat MKKS ini, harus ada kekompakan suatu tujuan. Kita menjadikan anak-anak siswa kita ini menjadi seorang yang berguna bagi nusa dan bangsa,” kata Erzaldi dalam sambutannya.
Erzaldi juga berharap, agar pelaksanaan program pendidikan di sekolah kejuruan menerapkan kurikulum dengan perbandingan 50 persen teori di kelas dan 50 persen praktek di lapangan.
Oleh karena itu, Ia berencana menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur praktek lapangan alias magang bagi para siswa sekolah kejuruan di berbagai perusahaan di Babel.
“Saya akan beri sanksi bagi perusahaan yang tidak menerima siswa untuk berpraktek lapangan. Saya minta SMK tidak ada tawaran lain lagi praktik dan teori,” tegas Erzaldi.
Erzaldi bahkan menyayangkan adanya praktek kerja lapangan atau magang siswa sekolah kejuruan di Pemprov Babel justru tidak memperoleh pengetahuan lebih tentang pekerjaan aparatur sipil negara. Kebanyakan dari mereka hanya menjadi pesuruh untuk mengantar surat ke instansi lainnya.
“Siswa magang di Pemda harus bisa belajar dan mengetahui mengenai urusan arsip, membuat draft surat (naskah dinas) hingga draft Pidato Gubernur misalnya,” ujarnya.
Erzaldi meminta siswa SMK untuk praktek langsung, salah satunya SMK Nelayan agar paraktek melaut, cari ikan secara langsung sehingga lebih mandiri usai lulus sekolah.
Dalam kesempatan itu, Erzaldi meminta agar SMK di Babel segera merumuskan dan menyusun pendirian Balai Layanan Umum Daerah (BLUD) dalam meningkatkan kecakapan dan keterampilan siswa.
“SMK ke depan jangan sampai tidak siap kerja, sedangkan SMA harus memiliki karakter yang baik dan dapat diterima oleh perguruan tinggi berkualitas,” pintanya. (Wa)