PANGKALPINANG, LASPELA – Para petani, khususnya petani lada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, patut berbangga hati, pasalnya Pemerintah Provinsi Babel menggadeng PT. 8 Villeges Indonesia untuk membuat aplikasi SAHANGKU, dengan tujuan untuk kemajuan petani dan kejayaan lada di Babel.
“Aplikasi SAHANGKU merupakan salah satu tools Pemprov Babel untuk mengembalikan kejayaan lada,” kata Gubernur Babel, Erzaldi Rosaman, dalam hal ini diwakili Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Babel Yanuar, Senin (25/2/2019), saat menyaksikan MoU antara Koperasi Lada Babel bersama PT. 8 Villeges Indonesia tentang Pendataan Lada dan Trasparansi Industri Pertanian Merica di Babel, melalui Integrasi sistem pendataan dengan aplikasi datahub berbasis digital, di Ruang Tanjung Pendam Kantor Gubernur Babel, Senin (25/2/2019).
Aplikasi SAHANGKU, lanjut Asisten Setda, merupakan aplikasi yang khusus dikembangkan oleh PT. 8 Villeges Indonesia untuk Pemprov Babel yang diperuntukannya bagi para petani, pelaku usaha, akademisi dan stakeholder lainnya.
“Pemprov Babel juga memberikan akses kemudahan untuk pengembangan dan pembangunan industri serta UMKM seperti fasilitasi P-IRT, halal, pembangunan technopark lada,” ucapnya.
Lanjut Yanuar, dengan prioritas-prioritas pembangunan yang berpihak kepada pelaku industri dan masyarakat, diharapkan Babel lebih cepat bekembang dan sejahtera. Oleh sebab itu, meminta agar program Pemprov medapatkan dukungan dari berbagai pihak.
“Seluruh program Pemprov ini juga hendaknya mendapatkan dukungan dari masyarakat, pelaku usaha, pemerintah pusat dan kabupaten/kota dalam rangka percepatan pembangunan dan perekonomian di Babel,” tegas Yanuar.
Selain itu, dikatakan Yanuar, Gubernur Erzaldi berharap agar aplikasi SAHANGKU dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, mulai dari petani, pelaku usaha, pemerintah daerah, akademisi dan yang lainnya.
Sementara itu, Direktur PT. BBBS Babel, Saparudin pada kesempatan itu, sangat mendukung apliasi tersebut. Pasalnya, aplikasi dimaksud sangat membantu para petani dan pelaku usaha. Oleh sebab itu, dirinya berharap, aplikasi tersebut juga dapat diintegrasikan pada program Resi gudang.
“Aplikasi ini sangat bagus, semuanya terintegrasi antar petani, koperasi, dan dinas di Pemprov. Dan aplikasi ini, dikaitkan juga dengan resi gudang dan dikawal juga,” tutupnya,