Yayasan BPJ Peduli Bantu Armandi Berkarya Bikin Miniatur Perahu Pinisi

PANGKALPINANG, LASPELA – Armandi (44) warga asal Sungailiat, Kabupaten Bangka harus menjadi pengrajin miniatur Pinisi yaitu perahu kayu tradisional di rumah kontrakannya di Pangkalpinang.

Menjadi pengrajin perahu Pinisi digelutinya, sejak massa pemulihan sakit struk yang dialami tiga tahun terakhir.

“Saya kena struk tahun 2016 ketika bekerja sebagai penyelam tambang inkonvensional (TI) di Jebus. Waktu itu sakitnya parah, lumpuh total tidak bisa jalan, dan ngapa-ngapain,” ujarnya di Pangkalpinang, Minggu (24/2/2019).

Ia mengisahkan terkena struk saat menyelam di TI perorangan dirawat di RS Muntok. Kemudian, disarankan juga pengobatan alternatif mengkonsumsi obat tradisional yaitu air rebusan.

“Alhamdulillah sejak mengkonsumsinya, ada kemajuan cuma kondisi tangan kanan gak bisa gerak sepenuhnya,” tutur Armandi sembari berbincang.

Alhasil, akibat sakit struk ia pun membuka toko kelontong kecil di dalam kontrakannya. Sementara sang istri berkerja sebagai ART di Pangkalpinang.

“Saya gak kerja lagi, makanya pasca sakit buka toko untuk kebutuhan biaya hidup. Sembari melatih bakat membuat miniatur kapal tradisional ini,” ungkap Armandi.

Di sisi lain pria kelahiran 1975 tersebut mengaku senang dan kaget saat kedatangan team Yayasan BPJ Peduli berkunjung ke kediamannya.

“Sempat gak percaya, tim Yayasan BPJ mengunjungi saya. Mereka tau keadaan saya dari media sosial, dengan tanggap pak Bambang Patijaya beserta rombongan datang. Seneng, responnya cepat,” akuinya tersenyum.

Ia juga menghaturkan terimakasih bantuan dari Yayasan BPJ Peduli, yang telah memberikan seperangkat peralatan untuk membuat miniatur kapal kayu tradisional. Tentu ini semakin membantu mengasah bakat dirinya.

“Dengan kondisi seperti ini, mungkin keahlian saya jadi pengrajin miniatur kapal tradisional saja. Bakat saya baru muncul beberapa tahun terakhir,” ucap Armandi.

“Saya rasa ini adalah karunia dan jalan hidup saya yang harus terus saya tekuni dan syukuri,” katanya sembari lirih.

Founder Yayasan BPJ Peduli Bambang Patijaya (BPJ) mengatakan bisa kenal dengan Armandi sendiri sebetulnya bukan merupakan sesuatu yang disengaja tetapi mendapat informasi melalui media jejaring sosial Facebook (FB).

“Informasi tersebut beliau bilang tolong perhatian. Maka saya utus tim untuk melihat kondisi beliau, ternyata memang kita dapati yang bersangkutan ini mengalami lumpuh akibat struk,” imbuhnya.

Diungkapkan Bambang, bahwa Armandi memiliki daya juang yang tinggi, keinginan mandirinya juga tinggi meski tangan kanannya tidak bisa bergerak sempurna karena struk dialaminya. Syukur saat ini beliau sudah ada banyak kemajuan, dan mau berusaha.

“Kita lihat daya juang dan keinginan kemandirian beliau tinggi bertahan hidup dengan mengasah kemampuannya membuat kerajinan tangan seperti perahu Pinisi, kapal layar tradisional khas asal Indonesia,” ia menuturkan.

Maka dari itu, bersama tim Yayasan BPJ Peduli merasa terpanggil, terkutuk hatinya untuk bagaimana mendukung Armandi ini supaya lebih mandiri. Bakat seni dimilikinya muncul secara tak langsung dan mendapat respon positif dari keluarga.

“Beliau minta tolong didukung dalam membuat karyanya antara lain seperti peralatan bor, gerinda (grinder), dll. Mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk pak Armandi dalam menekuni pekerjaannya sebagai pengrajin perahu Pinisi yang dibuatnya,” harap tokoh pemuda yang akrab disapa BPJ tersebut.

Tadi juga ada beberapa karya Armandi sudah ada yang jadi, cuma hasil karya dibuatnya tinggal dirapikan saja, diamplas sehingga lebih halus dan rapih.

“Dia juga bercerita membuat miniatur kapal, menggunakan bahan-bahan baku yang sederhana dan terjangkau. Mulai dari kayu, bambu, cat, kuas, dan peralatan seadanya. Pengambilan kayu di Desa Jelutung, Lubuk,” tutup Bambang Patijaya

Leave a Reply