Oleh : Herdian Farid Effendi
BELILIK, LASPELA – Kawasan wisata Aik Mahali Park Desa Belilik terlihat tampak tak terawat dan terkesan dibiarkan begitu saja. Padahal sebelumnya kawasan wisata ini sempat menjadi tranding dan masuk salah satu Destinasi Wisata di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng).
Pasca diresmikan secara langsung oleh Bupati Bangka Tengah, DR Ir H Ibnu Saleh MM pada beberapa bulan yang lalu tepatnya bulan Agustus 2018 tahun lalu saat ini kondisinya sangat memprihatikan.
Pantauan Media Laskar Pelangi dilokasi kawasan wisata ini terlihat kumuh tidak terawat padahal Bupati Bateng waktu itu (saat launching) berpesan untuk selalu merawat dan menjaga kawasan wisata tersebut dan akses jalan akan diperbaiki.
Sungguh sangat disayangkan potensi Destinasi Wisata yang seharusnya menjadi Icon kebanggaan Masyarakat Desa Belilik yang dirintis oleh para Mahasiswa KKN UBB kini kondisinya sangat memprihatikan.
Menurut salah satu warga Desa Belilik, Hendrik mengatakan seharusnya pihak Pemdes mengalokasikan anggaran untuk merawat dan menjaga kawasan wisata Aik Mahali Park agar menjadi objek wisata kebanggaan masyarakat desa.
“Sudah sepatutnya Pemdes Belilik mengalokasikan dana untuk perawatan wisata Aik Mahali Park dan jangan terkesan dibiarkan begitu kan sayang jika ini dikelola dengan baik justru akan menambah income untuk Desa dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,”ujar Hendrik kepada Laspela Jum’at,(22/02/2019).
Ditempat terpisah Penggiat Wisata Hutan Pelawan Namang, H Zaiwan menyampaikan untuk menjadikan suatu kawasan sebagai tempat wisata dibutuhkan orang yang benar-benar mau dan perduli dengan potensi keadaan lingkungan sekitar.
“Salah satu cara agar tempat wisata menjadi menarik dan mendatangkan pengunjung adalah harus ada orang yang mau bersusah payah dalam mengembangkan potensi alam sekitar dan sudah barang tentu harus disupport oleh Pemerintah Desa setempat,”ujar Zaiwan
Zaiwan menambahkan pemuda desa dan Karang Taruna serta Pokdarwis harus seiring sejalan dalam menjaga dan merawat kawasan wisata agar menjadi objek wisata kebanggaan masyarakat setempat.
“Harus saling menguatkan dan mendukung mulai dari aparatur desa, pemuda dan karang taruna serta kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis) agar tercipta suatu kawasan objek wisata yang menarik dan membuat para pengunjung terkesan,”tandasnya(hfe)