MUNTOK, LASPELA – Menjadi seorang anggota Polri merupakan impian banyak pemuda. Hal ini juga yang menjadi impian Kurniawansyah (20), pemuda kelahiran Desa Kemingking, Kabupaten Bangka Tengah.
Perjuangan Kurniawansyah menjadi calon polisi tidaklah mudah. Ia terlahir dari keluarga sederhana, ayahnya hanyalah seorang kuli bangunan.
Namun hal ini tidak mematahkan semangat pemuda berperawakan tegap ini untuk bisa mewujudkan impiannya menjadi seorang Polisi.
Calon Bhayangkara yang kini tengah melakukan Lakja (latihan kerja) di Polres Bangka Barat ini mengatakan, dirinya sudah bercita-cita untuk menjadi abdi negara sejak memasuki usia kanak-kanak.
“Saya terus berjuang untuk mencapai cita-cita menjadi menjadi seorang Polri, meski dalam keterbatasan ekonomi, orang tua saya hanyalah seorang kuli bangunan,” ucapnya saat diwawancarai di Mapolres Bangka Barat, Jumat (22/02/2019).
Selain itu ia mengungkapkan, dirinya sudah dua kali mengalami kegagalan pada saat mengikuti seleksi rekrutmen Polri, yakni pada tahun 2016 dan 2017.
“Tes pertama angkatan 41 tahun 2016 saya gugur pada saat perangkingan, kemudian saya ikut lagi tahun 2017, tapi saat itu saya kembali gugur untuk tahap psikotes. Kemudian saya mencoba mendaftar kembali dan Alhamdulillah, tahun ini bisa lolos,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, ia menuturkan, masih ada sekelumit kisah sedih yang dialaminya. Pada saat dirinya hendak berangkat menjalani pendidikan, ayahnya jatuh sakit dan tiga bulan setelah dirinya selesai menjalani masa basis, ayahnya pun meninggal dunia.
“Begitu masa basis selesai saya pun mendapat cuti, waktu itu saya tiba sekitar jam 10 pagi saya keluar dari SPN dan sekitar jam 6 sore, ayah meninggal, tapi saya bersyukur masih bisa melihat ayah untuk terakhir kalinya,” ungkapnya sedih.
Setelah dilantik menjadi anggota Polri nantinya, dirinya bertekad akan mengemban tugas dan amanah dengan sebaik-baiknya sebagai abdi negara dan masyarakat. (ed1)