Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Dalam pelaksanaan program kesehatan di lapangan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak masyarakat Babel untuk menuju Indonesia sehat.
“Mengingat hal ini masih terkendalanya untuk perilaku hidup sehat yaitu perilaku dimana masyarakat secara mandiri mampu memelihara, meningkatkan kesehatan serta mencegah resiko penyakit,” kata Kepala DP3ACSKB Babel Susanti dalam sambutannya mewakili Gubernur Babel Erzaldi Rosman, di lapangan bola Parit Lalang, Pangkalpinang, Kamis (14/2/2019) pagi.
Susanti menyampaikan, untuk mengatasi hal tersebut saat ini Ikatan Bidan Indonesia (IBI) telah membantu program kesehatan, kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga dengan melibatkan seluruh bidan desa sebagai tenaga penggerak, motivator, komunikasi informasi dan edukasi di lapangan.
“Untuk itu dengan adanya integrasi kegiatan yang sinergis dengan IBI dan lintas sektor lain, baik lembaga eksekutif dan legislatif daerah, LSM, sektor swasta serta tokoh agama dan masyarakat maka setidaknya dapat memperkuat kembali program kesehatan, kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga di lapangan,” ujar Susanti.
Bukan itu saja, Susanti menjelaskan bahwa program Baksos IBI KKBPK-Kesehatan saat ini tidak hanya terfokus pada pelayanan KB semata, tapi juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membentuk pola hidup sehat dalam keluarga karena kesehatan penduduk Indonesia merupakan aset yang tidak ternilai harganya bagi pembangunan Bangsa.
“Untuk itu melalui IBI ini yang merupakan mitra kerja yang sangat potensial dalam mempercepat pencapaian keberhasilan program, yaitu dengan adanya bidan sampai ke tingkat desa atau dusun yang dapat memberikan pelayanan dan memberikan pemahaman tentang pengaturan jarak kehamilan kepada ibu-ibu yang melahirkan, sehingga dapat menekan angka kelahiran,” jelas Susanti.
Diakui Susanti, dimana untuk persoalan seperti ini masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga Bidan terutama di wilayah tertinggal, terpencil dan perbatasan.
“Sehingga ini merupakan dinamika program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga yang membutuhkan penyelesaian sesegera mungkin,” terangnya.
Ia menambahkan, melalui kegiatan momentum seperti Bhaksos IBI KKBPK Kesehatan ini merupakan kegiatan strategis yang dapat menjangkau sasaran sampai dengan daerah-daerah terpencil dan tertinggal, dengan mendekatkan pelayanan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga kepada masyarakat untuk menjaga kualitas pelayanan dan kelangsungan ber-KB.
“Kita senantiasa memperhatikan hak-hak reproduksi sebagai landasan pelayanan, sehingga seluruh tenaga pelayanan KB agar tidak lupa menyisipkan pesan kepada para akseptor agar melakukan kunjungan ulangan ke tempat pelayanan KB terdekat secara berkala, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kelangsungan peserta KB aktif (PA),” tutupnya. (Wa)