Bambang Patijaya: Avtur Jadi Sorotan Mahalnya Harga Tiket Pesawat

BANGKA, LASPELA – Kenaikan harga tiket pesawat dinilai telah memukul industi perhotelan dan restoran. Kenaikan tersebut dinggap sebagai biang keladi tingkat okupansi perhotelan menurun, lantaran minat masyarakat untuk pergi berlibur menurun.

Sehingga membuat Presiden Jokowi berusaha mengakomodir keluhan dari pelaku usaha hotel dan restoran.

Presiden pun berencana bakal memanggil para petinggi Pertamina, untuk dimintai klarifikasi atas dugaan monopoli avtur.

Ketua Umum BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Babel Bambang Patijaya (BPJ) mengemukakan bahwa masalah harga tiket pesawat yang jadi sorotan sekarang ini adalah avtur.

“Jadi avtur itu dikabarkan harganya lebih tinggi bagi penerbangan domestik daripada harga penerbangan internasional dan diduga ada monopoli Pertamina,” ujarnya diwawancarai di Sungailiat, Bangka, Selasa (12/2/2019).

Bambang menyatakan jika hal ini terus menerus terjadi yang ada pengaruhnya ke harga tiket pesawat. Otomatis masyarakat mengurungkan niatnya berlibur ke daerah-daerah wisata di Indonesia.

“Pak Presiden juga telah menyampaikan harga avtur menyangkut 40% dari cost yang ada di tiket pesawat. Dampak harga tiket naik, wisatawan enggan liburan imbasnya hotel dan restoran di daerah sepi,” ia menuturkan.

Sejatinya, Presiden Jokowi pun besok Rabu (13/2) akan memanggil Pertamina untuk meminta penjelasan soal dugaan monopoli avtur itu.

“Kita menyambut baik pak Presiden merespons terhadap keluhan dunia usaha pariwisata dan juga respons masyarakat pada umumnya terhadap mahalnya harga tiket pesawat,” sebutnya.

“Beliau merespons itu dengan masuk ke pokok hal-hal teknis seperti masalah avtur dengan memanggil pihak pertamina menandakan beliau paham dengan permasalahan,” pungkas Bambang Patijaya.(Tim/*)