AIR BULUH, LASPELA – Ketua Tim Ahli Penangkaran Bibit Lada dari UGM Prof. Bambang Hadisutrisno mengatakan, mulai 2016 telah dilakukan Kerjasama dengan Pemprov Babel mengenai Pengembangan Bibit Lada unggul ini.
“Dengan Kerjasama yang telah dilaksanakan, Pemprov Babel akan menyiapkan bibit yang tahan akan penyakit busuk pangkal batang dan penyakit kuning, serta memiliki kualitas unggul. Hingga Saat ini, sudah diperbanyak di Kebun Induk, dan tahun 2021 diharapkan dapat memiliki 21 juta bibit,” kata Prof. Bambang saat menghadiri proses penangkaran bibit lada di Jalan Raya Penagan, Pelempang atau di Desa Air Buluh, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Senin (11/02/2019) pagi.
Untuk menyiapkan Tanaman Lada yang unggul ini, dikatakan Prof Bambang, dibutuhkan beberapa komponen, antara lain Penyiapan Tanah steril bebas dari penyakit, harus ada mikoriza, trikoderma dan bibit yang jelas.
“Sebagai upaya itu, tentu di tempat ini kita kembangkan pembuatan Trikoderma untuk mengendalikan penyakit busuk pangkal batang dan penyakit kuning yang ada dalam tanah. Selain itu, juga di produksi mikoriza dengan fungsi membuat tanaman tahan terhadap penyakit dan tahan pada kekeringan,” jelasnya.
Oleh sebab itu, jelas Prof. Bambang para penangkar bibit lada harus menggunakan SOP itu. “Insya Allah dengan bahu membahu dan dilakukan secara terpadu SOP ini, akan menghasilkan tanaman yang unggul dan bebas serta tahan dari Penyakit,” tuturnya.
“Saya berharap Bangka Belitung akan menjadi kiblat Lada. Kalau orang berfikir Bangka Belitung, maka berfikir Lada. Sebaliknya, kalau orang berfikir Lada orang langsung akan berfikir Bangka Belitung,” tambah Prof. Bambang.
Di kesempatan sama, Kepala Dinas Pertanian Babel, Juaidi mengatakan, untuk menghasilkan tanaman lada yang unggul dan produktif, harus diawali dengan menyiapkan bibit yang bagus, unggul, dan sehat serta mengikuti SOP yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian, serta diperlukan tambahan inovasi di dalamnya. Sehingga, bibit yang dihasilkan dan didistribusikan kepada petani betul – betul bisa meningkatkan produktifitas, serta memberikan harapan ekonomi bagi masyarakat.
“Nantinya dilakukan bantuan bibit lada kepada petani, dan petani harus mengikuti sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,” jelasnya.
“Selain bantuan, kita juga bekali dengan kemampuan teknis. Pada tahun 2019, akan didistribusikan kepada petani 3.040.00 ribu unit. Di tahap pertama ini, akan disalurkan 1.400.000 dengan melibatkan para penangkar yang ada, yang telah dilatih di tempat ini,” tutupnya. (*/Wa)