banner 728x90

Pemprov Babel Akan Canangkan Balai Benih Pertanian Pelempang Dikembangkan Jadi Sains Techno Park

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

AIR BULUH, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman, menegaskan untuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih Pertanian milik Pemerintah Provinsi Bangka Belitung yang berlokasi di Jalan Raya Penagan, Pelempang atau di Desa Air Buluh, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, akan dikembangkan menjadi Sains Techno Park (STP).

Pernyataan itu disampaikan Erzaldi disela-sela kunjungannya meninjau sejumlah proses penangkaran bibit lada yang merupakan kerjasama antara Pemprov Babel dengan UGM di areal seluas 200 hektar di kawasan UPTD Balai Benih Pertanian Pemprov Babel, Senin (11/02/2019) pagi.

banner 325x300

Dalam tinjauan itu, Erzaldi Rosman didampingi Kepala Dinas Pertanian Babel, Juaidi, Kepala UPTD Balai Benih Pertanian Babel, Judnaydi dan Ketua Tim Ahli Penangkaran Bibit Lada dari Universitas Gajah Mada (UGM), Prof Bambang Hadisutrisno, berkeliling melihat proses pembuatan trikodema, jamur mikoriza, hingga pasteurisasi dan sterilisasi tanah yang dijadikan media tanam bibit Lada.

Dalam tinjauan tersebut Erzaldi berkesempatan memasukkan biji jagung yang telah tumbuh akar kedalam batu ziolit sebagai salah satu proses pembuatan jamur mikoriza yang nantinya akan berfungsi untuk ketahanan dan penguat akar bibit lada.

Selain melihat proses penangkaran bibit lada Erzaldi juga melihat sejumlah pengembangan lain di UPTD tersebut, seperti Peternakan Sapi, dan Peternakan Ayam, yang ada di tempat itu.

“Kedepan, para Penangkar Bibit Lada Babel akan melakukan penangkaran bibit lada di tempat ini, sekaligus sebagai tempat pendidikan dan pelatihan bagi mereka. Diharapkan para penangkar lada mengikuti SOP dan ketentuan pembuatan lada yang dikembangkan,” ujarnya.

Erzaldi menyebutkan, kalau mereka sudah bisa maka sudah aman untuk mengikuti SOP yang ada sesuai dengan arahan Prof. Bambang selaku pengawas di sini, dan yakin bisa dilepas, kata Gubernur, baru dilepas.

“Jangan sampai mereka belum apa-apa, belum tahu kemampuannya, dilepas. Malah justru bibit yang dihasilkan tidak bagus,” terang Erzaldi.

Namun tambah Erzaldi, dimana dengan adanya pendidikan terhadap para penangkar lada itu, maka bibit lada yang dihasilkan dan yang akan didistribusikan kepada masyarakat nantinya adalah bibit lada berkualitas, dan bebas serta tahan dari segala penyakit. (*/Wa)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version