Oleh : Herdian Farid Effendi
SUNGAI SELAN, LASPELA – Aktivitas tambang timah inkonvensional di seputaran Daerah Aliran Sungai (DAS) sekaligus kawasan Hutan Produksi (HP) Desa Lampur dan Desa Sungaiselan Atas Kecamatan Sungaiselan makin hari makin menjadi.
Pantauan media ini, Senin (04/02/2019) siang, tampak puluhan ponton beroperasi di kiri kanan jalan dan di alur sungai Desa Lampur dengan koordinat -2.4014199, 106.04273 mereka beroperasi tanpa adanya gangguan. Sama halnya aktivitas tambang di alur DAS kolong Beno perbatasan Desa Lampur dengan Sungaiselan Atas dengan koordinat -2.3678138, 106.01373, tampak sudah jelas terpampang plang kawasan DAS dan himbauan untuk menjaga dari kerusakan, sementara kiri kanan alur DAS itu aktivitas tambang beroperasi dengan santainya bahkan mengibarkan bendera salah satu partai dan bendera merah putih diatas ponton tersebut.
Saat dikonfirmasi terkait aktivitas tambang didua lokasi itu, Kapolsek Sungaiselan, Iptu Mulya Sugiharto SIK menegaskan akan segera menindaklanjuti informasi disampaikan. “Oke, terimakasih infonya, segera kita cek,” singkatnya.
Sementara itu, Camat Sungaiselan, Samsul Komar mengatakan, terkait aktivitas tambang pasir timah di Desa Lampur itu merupakan kawasan HP, sehingga itu merupakan ranahnya KPHP Sungaisembulan hanya saja pihaknya siap melakukan pendampingan jika dibutuhkan.
“Intinya, kami dari Kecamatan siap mendampingi. Kalau aktivitas tambang di kiri kanan jembatan Beno Desa Sungaiselan Atas itu baru-baru ini sudah sempat ditertibkan,” ungkap Camat Samsul Komar.
Sedangkan Kepala KPHP Sungaisembulan, Badariah membenarkan jika kawasan yang ditambang di Desa Lampur itu masuk dalam kawasan HP. Sementara untuk yang diperbatasan Sungaiselan Atas dengan Lampur tepatnya di seputaran jembatan Beno itu masuk dalam kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI).
“Tadi, kami dari pihak KPHP Sungaisembulan sudah meninjau ke lokasi yang dimaksud,” ujar Badariah kepada Laspela di ruang kerjanya, Senin sore.
Terkait areal DAS Desa Lampur itu, Badariah juga mengungkapkan, jika sirkulasi air disana seharusnya mengalir menuju hilir hanya saja karena aktivitas tambang di kiri kanan jalan membuat aliran air berputar-putar di lokasi itu-itu juga.
“Upaya persuasif dan sosialisasi serta peringatan sudah kami lakukan, selanjutnya bilamana masih tidak diindahkan pastinya Gakkum Pusat yang akan mengambil langkah dan tindakan nantinya,” tandas Badariah seraya menegaskan pihaknya pun telah berupaya untuk menjaga situasi kondusif jelang Pemilu 2019 ini. (hfe)