Potret Buram Remaja Kota Pangkalpinang

PANGKALPINANG, LASPELA- Rahmad (15) mungkin tak menyangka kehidupannya bakal memilukan. Dari kecil sudah ditinggal mati oleh ayahnya, lalu diwaktu yang sama juga harus kehilangan ibunya. Ibunya kini seakan tak peduli dengan kehidupan Rahmad setelah menikah lagi.

Rahmad kecil tinggal bersama kakeknya. Mereka tinggal di rumah sederhana tak jauh dari Taman Mandara Kacang Pedang Pangkalpinang. Saat ini Arpani sang kakek juga harus berjuang melawan sakit stroke yang dideritanya berapa tahun terakhir.

Untuk mencukupi kebutuhan makan dan kebutuhan lainnya, Rahmad terpaksa memulung sampah demi menyambung hidup.

Rahmad tak seberuntung Remaja seusianya. Diusia seperti itu, seharusnya ia mengenyam pendidikan, namun takdir mengatakan lain. Rahmad harus memungut sampah dari tempat sampah yang satu ke tempat sampah lainnya.

Rahmad punya cita-cita besar dikemudian hari. Ia berkeinginan menjadi orang yang berguna bagi masyarakat banyak.

Bergelut dengan sampah tak membuat ia merasa jijik, namun membuatnya semangat untuk merubah nasib yang lebih baik.

Tak pernah terlintas, untuk meminta belas kasih. Rahmad harus berjibaku dengan teriknya matahari dan dinginnya hujan menembus tulang belulang berharap mendapatkan pundi rupiah demi rupiah untuk dibawa pulang.

Menemui sosok remaja kurus dan bertopi ini bisa dilakukan, Rahmad setiap hari memungut sampah di seputaran Pasar Pagi Pangkalpinang.

Ada yang menggelitik hati Rahmad, ketika Laspela mewawancarainya.

“Jangan dimasuk ke koran ya pak, nanti ada satpol PP nanti saya ditangkap,” tutur Rahmad saat Laspela memfoto dirinya.

Semoga saja ketabahan dan perjuangan Rahmad berbuah manis. Dan semoga saja ada yang berkenan menjadi orang tua asuhnya./you