* Penti Minta Press Ikut Tanggulangi Berita Hoax
PANGKALPINANG, LASPELA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pangkalpinang, Penti Pedon mengaku gerah dengan “meme” yang menyudutkan lembaga pemilu ini.
Ia meminta press untuk ikut serta dalam menanggulangi berita hoax yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Dia menyebutkan beberapa berita hoax yang selama ini mengganggu pradigma masyrakat yang tersebar di media sosial maupun TV, di antaranya adalah KPU melakukan pendataan kepada orang gila.
“Sampai tersebar Meme nya yang menyudutkan KPU, ini harus diluruskan” tuturnya saat kegiatan Publikasi Informasi Pemilihan Umum Tahun 2019 Bersama Pers, Selasa (29/1/2019).
Yang kedua tersebarnya berita Pemilih siluman yang mencapai 31 juta orang, dan lagi hal ini tegas dia tidak terbukti. Menurut Penti dengan hoaxnya pemberitaan itu berakibat pada lambannya penetapan DPT. Lambannya penetapan itu berakibat pada molornya DPTHP 1 dan 2.
“Belum lagi masalah tentang Kaleng Kardus yang dipakai untuk menjadi kotak suara dalam Pemilu 2019. Padahal kaleng itu sudah kita gunakan dalam Pemilu 2014, Pilgub dan Pilwako,” sebutnya.
Kemudian ia melanjutkan, Hoax tentang 7 kontainer surat suara yang sudah tercoblos dan terbukti itu tidak benar. Klarifikasi ini didapat dari KBRI, Migrasi, dan Kepoliasian yang sudah mengecek dan pelaku hoax juga sudah tertangkap.
“Hal-hal seperti ini harus kita tanggulangi bersama, sehingga pemilu 2019 ini bisa menyejukan masyarakat, jadi hal-hal seperti ini harus kita tanggulangi bersama,” tukasnya.
Penti juga meminta masalah berita hoax ini harus segera diantisipasi bersama demi terciptanya pemilu 2019 yang sejuk dan damai.
“Seperti yang kita tahu, bahwa akhir-akhir ini banyak sekali berita-berita hoax yang tersebar, untuk itu ada kesempatan ini kami menyampaikan kepada media untuk menciptakan Pemilu 2019 yang sejuk dan damai,” Pinta Penti.(dnd)