Oleh: Nopraanda Putra
TOBOALI, LASPELA – Selain membuat laporan polisi ke Mapolres Bangka Selatan (Basel), DPC Hanura Basel juga melaporkan ke Bawaslu Basel melalui Sekum DPC Hanura Yopi, dampingi wakil ketua Matoridi dan Junai, pada Senin (28/2).
Ketua DPC Hanura Basel, Suhardi menilai sikap Bawaslu atas laporan tersebut dengan memberi waktu selama tiga hari, kalau bukti terlapor kuat, maka mereka akan menindak lanjuti laporan ini tidak relevan.
“Bagi kami alasan Bawaslu itu klasik kalau berbicara bukti dan tidak kuat terlapor atas laporan ini. Karena mereka sebagai lembaga pengawas pemilu dinilai tidak relevan tidak sesuai diharapkan di Basel,” kata Suhardi Joy, Selasa (29/1).
Ia berharap Bawaslu Basel sebagai pengawasan Pemilu harus bekerja sesuai tupoksinya dengan maksimaln, agar tercipta keadilan dalam pesta demokrasi April mendatang.
“Kita berharap Bawaslu bekerja maksimal, optimal dan profesional dalam menyikapi masalah ini, bagaimana mereka mencegah ini kedepan misalnya kerjasama dengan pihak kepolisian untuk mengungkapkan pelanggaran oleh oknum-oknum tertentu,” harap Hardi Joy.
Perkembangan atas laporan perusakan atribut partai Hanura, Minggu (27/1) ditunggu oleh massa Hanura Basel siapa pelaku perusakan tersebut.
“Seluruh massa hanura menunggu jawaban dari Bawaslu, saya selaku ketua berusaha menenangkan mereka takutnya nanti oknum pelaku perusakan ketahuan oleh massa hanura dan ini akan menjadi problem, lantas siapa yang bertanggung jawab atas ketidaktegasan sikap Bawaslu Basel untuk menyelesaikan permasalahan ini,” tandas Hardi Joy.