PANGKALPINANG, LASPELA– PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung (PLN Babel) lakukan tambah daya untuk PT Refined Bangka Tin (RBT) sebesar enam juta volt ampere (VA). Daya setara 6.000 kilo volt ampere (kVA) itu dikhususkan untuk membantu proses produksi perusahaan yang bergerak di bidang smelter timah ini.
Proses tambah daya ini ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) oleh Direktur PT RBT, Suparta dengan General Manager PLN Babel, Abdul Mukhlis pada Selasa (29/01).
“Kami berterima kasih kepada PLN atas respon dalam cepatnya menjawab kebutuhan kami, sehingga kerjasama ini sangat membantu proses produksi di perusahaan kami,” tutur Suparta.
Sementara General Manager PLN Babel, Abdul Mukhlis menerangkan, Saat ini listrik menuju PT RBT disuplai melalui penyulang ekspres dengan dibackup oleh dua buah penyulang berkapasitas masing – masing 13,5 MW. Dengan adanya program tambah daya ini, maka akan dibangun suplai khusus ke perusahaan tersebut melalui jaringan kabel bawah tanah sepanjang 13 kilo meter, sementara jaringan eksisting yang sebelumnya digunakan untuk menyuplai ke PT RBT akan digunakan sebagai backup sehingga listrik menjadi lebih andal.
“PT RBT ini kami layani dengan layanan premium, hal ini membuktikan bahwa PLN saat ini benar – benar siap mamenuhi kebutuhan investasi para pelaku usaha, berapa pun listrik yang dibutuhkan kami siap meyuplai dengan teknologi dan inovasi terbaru dari produk layanan kami,” terang Abdul Mukhlis.
Selain itu, ia melanjutkan untuk meningkatkan percepatan layanan pelanggan dilakukan pemasangan teknologi scada pada sistem outgoing gardu PLN yang terhubung dengan PT RBT, sehingga metering dan kontrol status tegangan dapat dilakukan dari jauh dan langsung diinformasikan kepada pelanggan melalui telegram.
PLN juga memasang teknologi kubikel terbaru yaitu automatic change over switch (ACOS) yang dapat melakukan transfer switch dalam waktu 2 – 5 detik apabila terjadi gangguan pada sistem suplai utama.
“Selain keandalan dan percepatan layanan, penggunaan suplai listrik PLN ini memberikan keuntungan berupa efisiensi biaya produksi sebesar 42% jika dibandingkan dengan menggunakan genset sendiri,” pungkasnya./rill