Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yakni melakukan peningkatan pendidikan yang bermutu dan berkualitas.
Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan hal ini bertujuan untuk mendukung terwujudnya pendidikan yang bermutu dan berkualitas di daerah itu. Maka Pemprov Babel pada tahun 2020 mengganggarkan Rp 25 miliar untuk meningkatkan sarana dan prasana SMA/SMK di Babel.
“Dengan mengganggarkan Rp 25 miliar ini sebagai bentuk mengakomodir apa yang menjadi keluhan-keluhan terhadap fasilitas sekolah SMA dan SMK yang ada di Babel selama ini yang dinilai masih kurang memadai dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak didik di sekolah itu,” kata Erzaldi saat memberikan arahan kepada ratusan Guru, Kepala Sekolah dan Kasubbag TU SMAN/SMKN se Babel, di Ruang Pasir Padi Kantor Gubernur, Rabu (16/01/2019) pagi.
Menurut Erzaldi untuk anggaran sebesar itu sudah cukup memadai untuk peningkatan fasilitas pendidikan di sekolah.
“Mengingat kondisi dan jumlah SMA/SMK yang ada sekarang untuk penambahan ruang belajar, ruang guru, musholla, kantin, toilet. Untuk itu saya tegaskan kepada kepala sekolah untuk peningkatan fasilitas pendidikan ini adalah prioritas pemerintah,” ujarnya.
Erzaldi menegaskan, dengan demikian dalam peningkatan fasilitas pendidikan ini tidak boleh tunggu lama-lama, karena ini akan menjadi permasalahan besar nantinya
“Tentu hal ini mengingat dunia pendidikan tidak serta merta mutu kemampuan guru saja, tetapi kalau fasilitas pendukungnya tidak kuat, tidak akan menghasilkan siswa yang baik pula. Sehingga kami targetkan anggaran Rp25 miliar itu perkiraan bisa bertambah,” tegas Erzaldi.
Ia menambahkan oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui dinas terkait pada 30 Januari 2019 akan rekonsiliasi semuanya, agar anggaran Rp25 miliar itu dapat dianggarkan di 2020.
“Akan tetapi, ada salah satu SMK 1 Pangkalpinang yang gedungnya itu cagar budaya dan kondisi fisik gedungnya sudah agak rapuh, maka kita prioritaskan di APBD perubahan 2019,” terang Erzaldi.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Pangkalpinang, Kurnia Pratiwi membenarkan bahwa saat ini kondisi tujuh ruangan di bagian atasnya sudah agak rapuh, sehingga bisa membahayakan keselamatan siswa apabila roboh.
“Untuk itu kita berharap kepada Pemprov Babel agar dapat membantu fasilitas tersebut. Kita sudah hitung, untuk perbaikan dengan anggaran kurang lebih Rp 500 juta dengan menggunakan dana BOS atau APBN tidak memungkinkan,” tutupnya. (Wa)