Oleh : Nopraanda Putra
TOBOALI, LASPELA- Maraknya aktivitas pengerit di sejumlah SPBU di wilayah kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) membuat warga resah. Pasalnya, terdapat pihak SPBU lebih mengutamakan isian BBM kepada pengerit daripada masyarakat umum yang membutuhkan.
Menanggapi hal tersebut, Kapolda Kep. Babel Brigjen Pol. Istiono akan memerintahkan Kapolres Basel AKBP. Aris Sulityono untuk segera turun ke lapangan dan menyikapi keluhan masyarakat Toboali atas langkanya BBM di SPBU di Wilayah Hukum Polres Basel.
“Saya perintahkan Polres untuk tindak pengerit sesuai prosedur, dan konfirmasi ke polres untuk dilakukan penindakan,” kata Jenderal bintang satu kepada wartawan, Kamis (10/1) sore.
Sementara itu, Kapolres Basel AKBP. Aris Sulityono saat dikonfirmasi terkait maraknya pengerit di SPBU Toboali mengatakan akan memberikan pencerahan kepada masyarakat atas kelangkaan BBM di Basel bukan disebabkan aktivitas pengerit tetapi kelangkaan distribusi BBM dari Pertamina yang belum terkirim ke Basel.
“Kita berikan pencerahan kepada masyarakat ya mas bro, ya pencerahan agar masyarakat paham akan keterbatasan pertamina dalam pendistribusian kuota bbm,” kata Aris kepada wartawan, Kamis (10/1) sore.
Ia juga beranggapan itu adanya keterbatasan kuota yang biasanya 16 ton terbatas disuplai 8 ton. “Giat distribusi diwasdal sesuai sop,” tukasnya seraya menambahkan hal ini sesuai penyampaian BPJ ciptakan kesejukan.
Diberitakan sebelumnya, bahwa warga Toboali, Basel mengeluhkan kelangkaan BBM jenis premium di SPBU di Toboali. Sehingga warga terpaksa membeli premium di eceran dengan harga yang fantastis yakni dikisaran 12.000 -13. 000 per liternya.
Tak hanya itu, warga juga mengeluhkan dengan prosedur pihak SPBU yang lebih mementingkan pengisian BBM kepada pengerit ketimbang masyarakat umum yang membutuhkan.
