Oleh : Nopraanda Putra
PANGKALPINANG, LASPELA – Terkait beredarnya rekaman suara atas nama Andre dengan durasi 1 menit 34 detik yang menyebutkan akan timbulnya Gempa 8 skala ritcher akibat dari meletusnya Gunung Anak Krakatau menimbulkan kepanikan terhadap masyarakat Bangka Belitung (Babel) pada Sabtu (5/1).
Dalam rekaman tersebut, bahwa andre mengtakan informasi tersebut ia dapat dari pejabat daerah Provinsi, yakni Sekda Provinsi.
Hanya saja dalam rekaman itu tidak dijelaskan, Sekda Provinsi mana yang dimaksud. Akan tetapi, jelas informasi tersebut membuat Sekda Provinsi Babel, Yan Megawandi terganggu.
Menilik informasi tersebut, awak media ini mencoba untuk mengkonfirmasi kebenaran info yang diduga Hoax kepada pihak BMKG Pangkalpinang.
“HOAX mas, bu Dwi tidak pernah menginformasikan seperti itu kepada siapapun dan lewat media komunikasi apapun. Selain itu, kita tahu bahwa yang berhak memberikan informasi bahwa suatu gunung api yang wajib diwaspadai letusannya bukannlah BMKG, tapi PVMBG,” jelasnya Kepala BMKG Pangkalpinang, Dwikorita melalui Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Depati Amir Pangkalpinang, Kurniaji kepada wartawan, Sabtu (5/1) sore.
Sehubungan dengan itu, lanjutnya semakin seringnya isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan tersebar di masyarakat, yakni diperkirakan adanya letusan Anak Krakatau yang selanjutnya dapat menyebabkan gempa dengan kekuatan >8 SR.
“Tentunya informasi hoax tersebut seakan memberikan ketakutam dan kepanikan masyarakat Babel karena dapat menimbulkan gempa disusul dengan potensi akan timbulnya Tsunami yang lebih besar dari kejadian sebelumnya di beberapa daerah pesisir selat Sunda,” tukasnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa statement dari BMKG Pangkalpinang akan menyampaikan terkait kabar hoax tersebut.
“Dengan ini kami Statment Depati Amir Pangkalpinang menyampaikan sebagai berikut,
*Berita tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut.
* Berita itu hanya HOAX/ISU yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan membohongi masyarakat, karena isu tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas.
*Perlu diketahui bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, di mana dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi,” tegasnya.
Dan ia menghimbau kepada masyarakat Babel untuk tidak menanggapi apabila mendapati informasi-informasi yang dikeluarkan oleh pihak lain yang dapat membuat resah masyarakat.
“Kami menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak merespon setiap isu-isu yang tidak benar apalagi yang mengatasnamakan BMKG. BMKG senantiasa membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui call center 021-6546316 atau melalui semua Unit Pelaksana Teknisnya (UPT) di seluruh wilayah Indonesia,” ucapnya.
“Jika masyarakat ingin mengetahui info terupdate terkait berbagai kondisi dan peristiwa terkait Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dapat mengakses website kami di http://www.bmkg.go.id; atau follow twitter kami di @infobmkg; atau bisa juga menginstal aplikasi “Info BMKG” di iOS dan android serta dapat juga langsung menghubungi kantor BMKG terdekat,” tandasnya.