PANGKALPINANG, LASPELA – Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil (Molen) berkeinginan menjadikan Pangkalpinang daerah Hortikultura, upaya ini di lakukan untuk mewujudkan penyeimbangan inflasi di kota Pangkalpinang.
Menurut data, penyumbang inflasi terbesar ialah tiket transportasi pesawat, data ini di dapat dari riset Badan Pusat Statistik (BPS) Pangkalpinang, untuk itu Molen ingin program Pertanian pun di kembangkan di wilayah ibu kota Provinsi Bangka Belitung (Babel) ini.
“Sebenarnya, bukan tiket pesawat yang harus kita kendalikan, karena tiket pesawat tidak bisa kita tawar, namun kita berpikir, bagaimana cara kita untuk membuat Pangkalpinang lebih baik, dengan membantu seluruh rumah tangga, untuk itu saya lebih tertarik untuk mengembangkan hortikultura di Pangkalpinang,” tuturnya kepada Laspela Group di ruang Walikota, Jumat (28/12/2018).
Ia menjelaskan ide untuk mewujudkan hortikultura juga akibat imbas harga bahan-bahan pokok yang ada di Pangkalpinang terlampau mahal.
“Seperti yang kita tahu, semua bahan pokok di Pangkalpinang ini mahal-mahal, karena semua kita kirim dari luar, sedangkan transportasi mengalami inflasi, nah sekarang kenapa tidak kita coba, wilayah kita dapat menyediakan bahan-bahan tersebut, seperti beras, sayur-sayuran, dan lainnya. Seperti menanam timun, menanam timun itu adalah yang paling mudah, masak kita harus ngirim dari luar,” jelasnya.
Menurut Molen, Langkah mewujudkan hortikultura di Pangkalpinang masih sangat bisa dilakukan mengingat potesni alam untuk pertanian masih mendukung. Pangkalpinang walaupun sudah kota namun untuk lokasi masih bisa diupayakan. Proses edukasi hortikultura harus segencar dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Pangkalpinang.
“Untuk itu pertama kita akan lakukan pendekatan kepada masyarakat, kita beri contoh kepada masyarakat, kita berikan edukasi bahwa kita bisa,” sebutnya.
Langkah pertama mewujudkan Hortikultura lanjut walikota muda ini ialah melalui Rumah Dinas Walikota, dan lingkungan sekitar. Upaya holtikultura juga selaras dengan keindahan kota.
“Sehingga mereka tahu, ternyata nanem Melon di rumah dinas, nanem tanaman lainnya di rumah dinas, nanem padi di rumah dinas dengan menggunakan polibek, itu yang ingin kita targetkan, dan akan kita lakukan pelan-pelan,” tandasnya.(dnd)
