Pangsa Pasar Jagung Manis Masih Lokal, Beda Dengan Jagung Hibrida

Oleh : Nopraanda Putra

TOBOALI, LASPELA – Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Bangka Selatan (Basel) mengharapkan tanam pangan di Basel tidak bergantung kepada tanam sawah, akan tetapi harus ada disalingkan dengan tanam pangan lainnya,salah satu jagung.

Kepala Dinas PPP Basel, drh. Suhadi mengharapkan tanaman jagung di Basel bisa menjadi salah satu komoditi pertanian yang strategis bagi petani di Basel.

“Diharapkan sebagai tanaman alternatif lain untuk dikembangkan oleh masyarakat sehingga komoditas pertanian menjadi pilihan dan memilikj peran yang besar dalam mempercepat pertumbuhan di Bangka Selatan,” kata Suhadi kepada wartawan, Kamis (27/12).

Dalam hal ini, ungkap Suhadi khususnya jagung diharap mampu sebagai tanaman alternatif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi umumnya dan peningkatan pendapatan khususnya.

“Kita berharap jagung dapat mendongkrak nilai jual yang menjanjikan dan menjaminkan para petani jagung di Basel agar bisa mensejahterakan masyarakat Basel, khususnya para petani jagung,” harapnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan sedangkan kalau pangsa pasar untuk jagung manis masih pasar lokal, karena baru sebagai konsumsi lokal.

“Kalau jagung hibrida sudah ada perjanjian dengan perusahaan pakan ternak sebagai pembelinya, artinya pangsa pasar gak ada permasalahan,” tandasnya.