Oleh : Nopraanda Putra
TOBOALI, LASPELA – Buntut dari aksi unjuk rasa nelayan Batu Perahu, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) pekan lalu di Polda Kepulauan Bangka Belitung(Babel)dan menyusul lakalaut tenggelamnya kapal compreng KM. Cahaya Laut di Perairan Pulau Dapor, Toboali, Basel, Jumat (21/12) malam, Pemprov Babel membentuk Tim Terpadu.
Pemprov Babel bersama institusi terkait membentuk Tim Terpadu Babel guna menangani keluhan para nelayan Batu Perahu yang meresahkan yakni Trawl, Compreng, Dan Tambang Laut Ilegal di perairan Toboali, Basel.
Adapun tim terpadu tersebut terdiri dari Dinas Kelautan dan Perikanan Babel, Ditpolair Polda Babel, Satpolair Polres Basel, TNI AL.
Kasi pengawas tindak pidana kelautan dan perikanan DKP Babel yang juga ketua Tim Terpadu, Sularsono dalam Konferensi Pers mengatakan penangkapan tersebut merupakan hasil patroli Tim Terpadu Babel yang menangani masalah Trawl, Compreng, dan Tambang Laut Ilegal di Perairan Basel.
“Tindakan tim terpdu merupakan tindak lanjut dari keluhan nelayan Toboali yang melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Babel dan Polda Babel pekan lalu,”kata Sularsono didampingi Kapten Kapal Ditpolair Polda Babel AKP. Hari dan Kasatpolair Polres Basel AKP. Junaedi pada Minggu (23/12) di Polres Basel.