Oleh : Nopraanda Putra
TOBOALI, LASPELA – Tenggelamnya KM. Cahaya Laut atau kapal Compreng di Pulau Dapor, Selat Bangka perairan laut Toboali, Bangka Selatan (Basel), Jumat (21/12) malam membawa trauma bagi Anak Buah Kapal (ABK).
Setelah diselamatkan oleh Nelayan Toboali, Ranat Pasaribu (tekong) menjelaskan kronologis terjadinya kecelakaan KM. Cahaya Laut.
Menurutnya, KM. Cahaya Laut bertolak dari Jakarta pada 8 November 2018 untuk mencari ikan dengan membawa 11 ABK termasuk tekong/captain.
“Pada tanggal 13 Desember 2018 memasuki Selat Bangka (Perairan Toboali) untuk mencari ikan. Setelah itu tanggal 16 Desember 2018 cuaca di tengah laut buruk, sehingga kapal berlindung di Sekitar Pulau Dapur,” jelasnya.
Setelah itu, lanjutnya cuaca bagus, dan kapal kembali ke tengah (Perairan Toboali) sekitar Pulau Dapor untuk mencari ikan.
“Pada hari Jumat (21/12) sekitar pukul 08.00 wib pada saat sedang mencari ikan, kapal terkena gelombang dan terbalik. Sekira pukul 17.30 Wib 6 orang ABK KM. Cahaya Laut diselamatkan oleh nelayan dari Sukadamai,” ungkapnya.
Ia menambahkan Diantara ABK yang selamat yakni Ranat Pasaribu (49), Bujang Suryadi (44), Oscar (27), Rolas (25), Ratno (28) dan Kislon (24).
“Sedangkan 5 orang ABK KM. Cahaya Laut belum tahu keberadaanya dan akan melaksanakan SAE bergabung dengan Polair Polres Basel,” ucapnya.