Dukung Koperasi di Bangka, Bambang Patijaya Investasi di Kum3 Darussalam

SUNGAILIAT, LASPELA – Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSP-PS) Kum3 Darussalam hadir di Sungailiat, Bangka, Provinsi Babel. Koperasi tersebut bertujuan mengembangkan ekonomi masyarakat kecil dan menengah melalui program Kum3.

Accounting Officer (AO) Tikawati mengungkapkan seperti diketahui di Sungailiat, Bangka ini ada banyak koperasi simpan pinjam syariah atau yang sering disebut Baitul Maal wat Tamwil (BMT).

Tetapi, Kum3 salah satu koperasi mitra Muamalat yang bernama KSP-PS Kum3 Darussalam lokasinya di Jl. Batin Tikal, Pemali, Air Ruay, Sungailiat.

“Koperasi ini sudah berjalan tahun ke-5, dengan aset hampir menyentuh Rp1 miliar. Untuk itu kami mengajak para investor berinvestasi mudharabah, agar dapat kita gulirkan pembiayaan ke masyarakat yang memiliki problem ekonomi menengah dan menengah ke bawah,” ujarnya kala diwawancarai di Sungailiat, Bangka, Kamis (20/12/2018).

Tika menjelaskan kehadiran Kum3 Darussalam bisa membantu masyarakat dengan menggulirkan dana pembiayaan mulai dari Rp1 ke atas. Sebab, kalau pinjaman Rp1-5 juta masyarakat tidak mungkin ke bank, dan pasti cari ke tempat lain (rentenir).

“Daripada masyarakat ke rentenir, maka Kum3 Darussalam hadir memberikan solusi kepada masyarakat. Program ini sudah berjalan dan banyak sekali membantu masyarakat. Terbuka umum artinya nasabah yang ada di Kum3 Darussalam bisa untuk semua profesi masyarakat sipil, ASN/PNS, dll semua kita terbuka,” ia menuturkan.

Bagi mereka yang berinvestasi, lanjut Tika keuntungan para investor yang menanamkan modalnya di Kum3 Darussalam dengan jatuh tempo 3, 6, atau sampai 1 tahun, investor akan mendapatkan bagi hasilnya dari investasi tersebut.

Sedangkan keuntungan untuk Kum3 Darussalam sebagai fasilitator pastilah akan menyalurkan dana pembiayaan ke masyarakat, jadi keuntungannya akan lari ke anggota Kum3, mereka akan mendapat sisa hasil usaha (SHU) pertahunnya.

“Untuk anggota Kum3 Darussalam, mereka adalah orang-orang yang terlibat dalam lembaga ini siapapun bisa menjadi anggota, termasuk investor. Syaratnya harus mengisi formulir identitas diri yang sudah kami sediakan,” urainya.

Selain itu Tika menyebutkan manfaat koperasi bagi masyarakat adalah jelas, selama berjalan Kum3 Darussalam menggulirkan dana pembiayaan, dengan margin yang rendah artinya tidak mencekik masyarakat.

“Dan masyarakat juga memiliki pilihan sendiri untuk membayarnya misalnya perhari, perminggu, atau perbulan dengan tempo dan margin yang sudah kita atur sesuai kesepakatan. Akad pengguliran dana nanti atas dasar suka sama suka seperti murabaha, ijaroh, rahn dll. Setidaknya masyarakat tidak tercekik dan terbebani, justru sangat membantu,” ungkapnya.

Program Kum3 Darussalam dilakukan pasalnya banyak sekali masyarakat dengan ekonomi menengah dan menengah ke bawah itu tidak tersentuh oleh pemerintah dan bank-bank. Ditambah lagi, usaha mereka tidak berjalan maksimal, lantaran harus menyetor setiap hari pada rentenir dengan bunga besar.

“Jadi ini sistemnya bukan pinjam dana cuma-cuma, harus dikembalikan. Karena ini uang umat selalu berputar saling membantu seperti Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro dan Menengah (LPDB- KUMKM), namun Kum3 Darussalam ini dalam lembaga kecilnya untuk membantu masyarakat,” papar Tika.

“Dan syarat meminjam pun harus menjadi anggota dulu mengisi formulir dan identitas diri, sertakan foto, dll biar dapat pembiayaan bukan pinjaman. Nanti ada akadnya kok, sesuai kesepakatan berama di awal,” tambahnya lagi.

Sementara pengusaha muda asal Babel yakni Bambang Patijaya melakukan investasi ke Kum3 Darussalam untuk membantu masyarakat dan mendorong UMKM koperasi khususnya di wilayah Sungailiat Bangka.

“Saya berinvestasi, karena kita ingin mensosialisasikan pembiayaan selain KUR ada juga yang namanya koperasi. Maksudnya saya ingin membantu dan mendorong UMKM, diharapkan koperasi itu bisa menyalurkan dana investasi untuk mendukung kegiatan UMKM kepada masyarakat,” ucapnya.

Dengan membiayai UMKM koperasi lanjutnya BPJ sapaan akrabnya, diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat umum, dengan ekonomi menengah dan ke bawah khususnya di Bumi Serumpun Sebalai ini.

“Saya harap pembiayaan UMKM koperasi ini bisa berkontribusi meningkatkan kesejahteraan anggota. Koperasi ini kan kita taunya dari dulu ya, merupakan ekonomi akar rumput,” terangnya.

Sebetulnya lanjut Bambang, adik-adik yang menawarkan investasi ini merupakan mahasiswa-mahasiswi yang sering mengikuti seminar kewirausahaan ataupun seminar kepemudaan.

“Jadi adik-adik mahasiswa ini yang sering saya bina. Mereka aktif ikut seminar kewirausahaan dan kepemudaan yang sering saya isi sebagai pembicara. Terlebih saya peduli dengan koperasi sebab membangun perekonomian masyarakat daerah khususnya di Bangka Belitung,” pungkas BPJ seraya optimis.(Tim/*)