Mukhlis : Babel Kelebihan Daya Listrik 80 Juta VA, Cukup untuk 10 Tahun Mendatang

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – PT. PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung saat ini kelebihan daya listrik sebanyak 80 Juta Volt Ampere (VA) baik di Bangka maupun di Belitung.

Dalam kesempatan tersebut General Manager (GM) PLN UIW Bangka Belitung, Abdul Mukhlis mengatakan saat ini untuk pasokan listrik baik itu di Bangka maupun di Belitung cukup sampai sepuluh tahun mendatang.

“Dalam waktu 10 tahun mendatang Babel Insya Allah tidak akan mengalami kekurangan listrik seperti yang terjadi pada masa-masa sebelumnya. Karena saat ini saja 80 Juta VA listrik kami sediakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik itu keperluan investasi, rumah tangga, bisnis, pertambangan maupun pariwisata,” kata Abdul Mukhlis dalam acara Babel CEO Forum bertajuk Meningkatkan daya saing pertambangan dan pariwisata di Bangka Belitung di hotel Novotel, Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (18/12/2018).

Untuk itu, lanjut Mukhlis dimana PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung terus dorong industri tambang dan pariwisata. Dan mengajak para CEP Perusahaan untuk berinvestasi di Bangka Belitung.

“Melihat kondisi saat ini, maka kami mengajak seluruh investor jangan ragu-ragu lagi berinvestasi di Babel, untuk beralih menggunakan layanan listrik PLN dibanding menggunakan genset sendiri untuk menjalankan proses produksi di bidang usaha,” ujarnya.

Ia menyampaikan saat ini suplai listrik di sistem Bangka tercatat sebesar 188 MW dengan demand 145 MW, sedangkan suplai pada sistem Belitung sebesar 78 MW dengan demand 41 MW. Kondisi ini belum termasuk listrik yang ada di pulau-pulau kecil yang tersebar di Bangka Belitung.

“Kami juga akan membangun PLTU kapasitas 2×50 MW di Air Anyir yang direncanakan operasi pada tahun 2022, kemudian ada juga IPP PLTM/G Belitung-1 kapasitas 1×30 MW dan IPP PLTM/G Belitung-2 kapasitas 1×20 MW yang keduanya direncanakan beroperasi pada tahun 2020 dan 2022. Satu lagi di belitung, PLTU Belitung-2 kapasitas 1×30 juga akan kami bangun dengan rencana operasi tahun 2024,” terangnya.

Lebih dalam dijelaskan Mukhlis berbagai strategi dilakukan PLN untuk terus meningkatkan layanan kepada pelanggan dan menjaga keseimbangan suplai and demand. mulai dari pembangkit, transmisi hingga pelayanan pelanggan.

“Dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, PLN berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi di Bangka Belitung dari mulanya 72,52 persen di tahun 2012, kini sudah mencapai 100 persen sejak 2016 yang lalu. Selain itu, rasio desa berlistrik di Babel juga sudah mencapai 100 persen, yang artinya seluruh desa di sini sudah berlistrik,” ungkapnya.

Ia menuturkan, untuk memperkuat tulang punggung sistem kelistrikan di Bangka Belitung pihaknya akan melanjutkan pembangunan transmisi 150 kV untuk menyambung jaringan transmisi eksisting.

“Jaringan akan ditarik dari Koba – Toboali, Kelapa – Muntok, dan Sungailiat – Belinyu. Sedangkan untuk di Pulau Belitung jaringan akan ditarik dari Dukong – Tanjung Tinggi dan Dukong – Manggar,” jelas Mukhlis.

Lebih dari itu tambah Mukhlis, untuk menghubungkan sistem kelistrikan di pulau Bangka dengan Sumatera akan dibangun kabel laut yang ditarik dari Tanjung Api-Api ke Muntok.

“Tentu hal ini memerlukan panjang 36 Kms kabel laut. Dan saat ini masih dalam proses pengurusan AMDAL dan sosialisasi dengan pihak terkait sudah berjalan,” imbuhnya.

Mukhlis menambahkan untuk memberi kenyamanan dan kemudahan kepada pelanggan, PLN juga meluncurkan berbagai produk unggulan antara lain layanan khusus multiguna yang dapat digunakan selama masa konstruksi, layanan khusus pelanggan prioritas dengan kelonggaran berupa cicilan biaya penyambungan, layanan turbo penyambungan baru dan penambahan daya pelanggan prioritas.

“Kami juga memberikan layanan khusus pelanggan prioritas, dengan cicilan biaya penyambungan, layanan pasang baru hanya 3-4 hari sudah bisa terpasang, dan tambah daya satu hari bisa langsung dikerjakan,” tutupnya.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengungkapkan apresiasinya kepada PLN yang telah menyatukan dua sektor yang selama ini saling bertentangan yaitu pertambangan dan pariwisata.

“Terima kasih kepada PLN telah menggelar forum ini, di sini kita duduk bersama untuk menentukan arah bisnis kita ke depan. Listrik sudah sangat cukup, para CEO sudah harus berpikir mengembangkan usaha selain yang dijalani saat ini” jelasnya.

Lebih dari itu, Gubernur juga mendorong banyaknya usaha-usaha hilirisasi tambang agar memiliki nilai tambah dan berdampak besar pada masyarakat. (Wa)