Oleh : Nopraanda Putra
TOBOALI, LASPELA – Suasana kantor Bupati Kabupaten Bangka Selatan (Basel) pada Kamis (6/12) pagi terlihat berbeda dari hari biasanya.
Hal ini dikarenakan terdapat ratusan Nelayan Batu Perahu yang menggeruduk kantor Bupati tepat didepan halaman kantor Bupati.
Aksi massa para nelayan ini dikawal ketat oleh puluhan anggota Polres Basel dan dibantu beberapa anggota TNI dari satuan Koramil Toboali juga Sat Pol PP Basel.
Tujuan para nelayan dalam unjuk rasa(unras) untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemda terkait adanya aktivitas kapal compreng , trawl dan tambang ilegal di perairan laut Basel yang meresahkan para nelayan di Basel.
“Saya bersama rekan-rekan nelayan lainnya untuk menyampaikan kepentingan para nelayan,dan menindak tegas kapal conpreng,trawl dan tambang ilegal di laut Basel,” kata Ketua Nelayan Batu Perahu Kelurahan Tanjung Ketapang, Joni Zuhri, Kamis (6/12).
Ia juga menyampaikan adapun tuntutan kepada Pemda Basel dan instansi terkait, untuk segera lakukan penindakan ilegal kapal trawl dan compreng, TI rajuk apung dan penambangan pasir kuarsa.
“Jika dalam satu minggu kedepan tuntutan ini tidak ditindaklanjuti, maka kami akan melakukan aksi selanjutnya,” tandasnya.
Menurut dia, selain tambang ilegal juga aktivitas trawl dan compreng mempengaruhi hasil buruk tangkapan para nelayan, yang mana keluarga mereka bergantung dari hasil tangkapan ikan.
“Tangkapan berkerang dan pasti berimbas pada kesejahteraan kami para nelayan,” ujarnya.
Jalannya unras ini, sempat terjadi insiden kecil antara peserta unras dan personil keamanan sehingga polres Basel mengerahkan satu peleton dalmas Sabhara bersiap untuk membubarkan massa jika konflik terjadi.
Namun sebelum Sat Sabhara Polres mengambil tindakan tegas, Korlap aksi unjuk rasa tersebut berhasil meredakan massa sehinga aksi berlanjut damai. Setelah menyampaikan orasinya, ratusan nelayan membubarkan diri dengan tertib.