SUNGAILIAT, LASPELA – Sebagai dukungan kepada petani singkong di Babel, Bank Sumsel Babel Cabang Sungailiat luncurkan program Kredit Kebun singkong Rakyat (KKSR). program ini bertujuan untuk mensukseskan petani Singkong di Kabupaten Bangka.
Hal ini didasari data minat para petani di Desa Tanah Bawah dan desa Tiang Tara Kabupaten Bangka menanam singkong cukup tinggi. Dan Bank daerah dianggap mempunyai peran strategis dalam mensukseskannya.
Untuk mendorong pencapaian tersebut, pihak Bank Sumsel Babel Cabang Sungailiat pun juga jemput bola dalam kemitraan dengan masyarakat maupun pabrik tapioka, sehingga para petani terbantukan dalam memperoleh modal untuk memperbesar usahanya.
Kepala Bank Sumsel Babel Cabang Sungailiat, Sadikin Syamsumin mengatakan Ada 68 orang yang telah mendaftar untuk melakukan pinjaman kembali ke Bank Sumsel Babel di tahun 2018.
“Mereka telah di survei pada tahun 2018 ini. Dan juga ada beberapa orang telah membayar, karena sudah dianggap mampu membayar tagihan maka mereka juga melakukan pinjaman lagi. Ada yang kemarin pinjam untuk lahan 1 ha menambah lagi di tahun ini untuk 1,5 ha,” tutur Sadikin.
Ia menjelaskan dalam proses syarat peminjaman, petugas Bank turun ke lapangan untuk melihat pembangunan lahan yang akan diolah dan ditanam ubi khususnya jenis ubi kasessa.
“Harga Ubi kasessa sekarang naik menjadi Rp 1.400, cukup tinggi untuk sekarang ini,” imbuhnya.
Sebagai jaminan bank, lanjut Sadikin peminjam harus menjaminkan Surat Keterangan Tanah (SKT) dan dibawah pengawasan kelompok tani yang mengajukan pinjaman.
“Susah juga kalau tidak diatur kelompok tani, makanya kita minta kelompok tani membuat pengajuan pinjaman ke kita,” ungkapnya.
Besarnya pinjaman yang diberikan Bank Sumsel Babel tergantung luasnya tanah kebun yang akan ditanami singkong. Selama ini kata dia yang diberikan hanya Rp 16 juta per hektarenya.
” Jadi petani itu tak usah membayar kewajibannya selama belum panen. Setelah panen baru membayar kreditnya. Pihak pabrik yang biasa langsung melakukan pembayaran ke Bank dan memudahkan petani membayar tagihannya,” pungkasnya.(ovi)