Oleh : Nopraanda Putra
TOBOALI,LASPELA – Aktivitas tambang timah di kawasan Bukit Muntai, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Sabtu (1/12) kemarin terlihat porak poranda, hal itu disebabkan adanya aktifitas exploitasi Tambang Inkonvensional (TI) yang diduga ilegal di kawasan itu.
Diketahui kawasan Bukit Muntai tempat aktivitas TI tersebut berada dekat dengan kantor UPT Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Palas Muntai, Dinas Kehutanan Kepulauan Bangka Belitung, tidak beberapa kilometer saja.
Terpantau gumpalan lahan bekas galian alat berat PC membumbung tinggi diatas permukaan. Juga kolong galian TI yang berceceran memenuhi kaki Bukit Muntai. Serta diiringi dentuman dan gemuruh suara mesin tambang yang terdengar jelas saat melintas menuju Bukit Muntai.
Terlihat sejumlah camp dan motor pekerja tambang terparkir di sekitar lahan galian. Dilokasi tambang, harian ini sempat bertemu sejumlah penambang. Saat ditemui, mereka terlihat tengah santai duduk di camp.
Satu dari penambang yang mengaku warga Toboali, menyebut sebelum melakukan aktititas penambangan, mereka terlebih dulu membuang air yang menggenangi camuy menggunakan mesin pompa.
” Karena hujan tadi malem jadi, pagi sampai siang kami membuang air dulu dalam camuy dulu, kalau sudah kering baru nambang. Jadi sambil nunggu kami santai-santai di camp lah,” ujar penambang berkulit Sawo Matang tersbebut.
Tak hanya aktititas exploitasi Tambang Inkonvensional (TI) ilegal, namun satu unit eksavator, juga turut merambah kaki dan lereng Gunung Muntai, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Sabtu (1/12) kemarin.
Bahkan kabar yang beredar, eksavator yang beroperasi di kaki dan lereng Gunung Muntai lebih dari satu. Dilokasi tambang, eksavator bewarna hijau merek Kobelco tersebut, terlihat sedang melakukan aktivitas galian, yang diduga aktivitas ekploitasi penambangan pasir timah.
Tak jauh dari lokasi eksavator, terlihat camp yang penambang. Beberpa orang dari camp terlihat hilir mudik dan berbincang dengan operator eksavator.
Informasi yang diperoleh dari penambang setempat, eksavator bewarna hijau merek Kobelco tersebut, baru tiba tadi malam. Mereka pun tidak tahu atas perintah siapa eksavator tersebut beroperasi.
“Kalau alat berat (PC,red) itu kami tidak tahu siapa yang nyuruh mereka beroperasi. Setahu kami PC itu datang nya malam, lalu siang harinya langsung beroperasi,” ujar penambang yang mengaku warga Toboali, tersebut.
Sementara Kepala KPH Palas Muntai, Dinas Kehutanan provinsi Bangka Belitung, Fahrurozi, mengaku telah kerap kali menindak aktititas TI dan beroperasi nya eksavator di kawasan kaki Gunung Muntai, desa Keposang, Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan.
“Kami sudah sering melakukan penindakan di daerah sini (Muntai,red). Masuk kawasan hutan produksi. Dalam waktu dekat kami akan ke lapangan lagi. Karena setahu kami sudah gak ada lagi aktifitas apapun,” ujarnya, Minggu (2/12).