Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sekaligus Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Kamabida) Pramuka Babel, menyampaikan rasa bangga, karena Bangka Belitung diberi kepercayaan untuk menyelenggarakan kegiatan besar ini.
“Ini dilakukan dalam mempersiapkan bumi perkemahan Depati Amir Balun Ijuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung agar representatif, guna kegiatan lain yang lebih besar ke depannya, dan sekalipun yang pertama dilaksanakan di Bangka Belitung, jumlah kontingen yang mengikuti perkemahan ini telah diikuti oleh 20 Provinsi di Indonesia,” kata Erzaldi.
Erzaldi menuturkan penguatan karakter sangat penting sebagai filter untuk menahan kemajuan teknologi yang berkembang sangat pesat saat ini, dan diharapkan dengan kegiatan perkemahan seperti ini harus menjadi penyeimbang dan dapat dilakukan secara berkesinambungan serta dimulai dari sejak dini.
“Penguatan karakter harus dimulai dari tingkat Siaga, harus ada pembinaan secara masif melalui berbagai pembinaan dunia pendidikan, semacam ekstra kulikuker di sekolah,” tuturnya.
Sementara, Ketua Kwartir Daerah Bangka Belitung Melati Erzaldi mengatakan, kedepan seluruh Kwarcab yang ada di Provinsi ini, diharapkan membentuk Saka Budaya sehingga lebih eksis.
“Hal ini guna meningkatkan kualitas generasi muda, utamanya anggota pramuka, yang siap menjadi pemimpin yang berkarakter, berkarya dalam segala bidang dan mampu berbakti kepada bangsa dan negara, serta memiliki keterampilan yang cakap melalui kegiatan Pertinas SWBB 2018,” ujarnya.
Melati mengatakan kegiatan ini dengan tujuan para peserta dapat berkontribusi terhadap masyarakat sebagai upaya dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitarnya.
“Dengan mengambil tema “Bakti pramuka untuk menguatkan karakter bangsa dengan slogan kegiatan berbakti, berkarakter, berbudaya yang disingkat berkarya,” jelasnya.
Melati menambahkan Perkemahan Bhakti Tingkat Nasional Saka Widya Budaya Bhakti ke I Tahun 2018 di Bumi Perkemahan Depati Amir Balun Ijuk, Kepulauan Bangka Belitung yang berlangsung hingga tanggal 25 November mendatang ini, diikuti oleh 22 Kwartir Daerah seluruh Indonesia, dengan jumlah peserta yang hadir saat ini, 1.050 peserta, ditambah dengan Pendamping dan panitia seluruhnya berjumlah 1550 orang.
“Kegiatan ini berlangsung mulai 19 hingga 25 November 2019 diikuti oleh 22 kwartir daerah dengan jumlah peserta 1.050 orang, pimpinan kontingen 27 orang, pembina pendamping 106 orang, pamong 25 orang, instruktur 23 orang, pembina saka 17 orang, dewan saka 17 orang dan sangga kerja 200 orang, panitia penyelenggara daerah 200 orang serta panitia pusat 30 orang dengan total seluruhnya 1.550 orang,” paparnya.
Melati menambahkan Kwartir daerah yang tidak mengirimkan peserta berjumlah 12 daerah, di antaranya Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Bengkulu, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Barat.
“Selama kegiatan para peserta akan mendapatkan materi yang berkaitan dengan pendalaman krida pembuatan `pilot project` untuk bakti pelaksanaan kegiatan bakti di sekolah, umum, giat khusus, `speaking skill`, pentas seni dan budaya wisata serta lain-lain,” tandasnya. (Wa)