Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menjadi tuan rumah, yang mana kali ini dalam ajang Perkemahan Tingkat Nasional (Pertinas) Saka Widya Bakti Budaya (SWBB) I Tahun 2018 di yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Depati Amir Desa Balunijuk, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repu8blik Indonesia Muhadjir Effendy yang diwakili Ketua Pimpinan Saka Widya Budaya Bakti Nasional Haris Iskandar dengan didampingi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman, Ketua Kwartir Daerah Bangka Belitung Ny. Melati Erzaldi memukul Bedug, menandai dimulainya Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka Widya Budaya Bakti Tingkat Nasional Tahun 2018 ( Pertinas SWBB 2018 ), di Bumi Perkemahan Depati Amir, Balun Ijuk, Sungailiat, Selasa (20/11/2018).
Adapun tema yang diambil dalam kegiatan tersebut “Bakti Pramuka Untuk Mengungatkan Karakter Bangsa” dengan diikuti Penegak dan Pandega utusan dari 20 Provinsi di Indonesia yang berlangsung sejak 19 – 25 November 2018.
Dirjen Paud dan Pembinaan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Haris Iskandar menyampaikan tujuan kegiatan Pramuka ini adalah kegiatan nyata bagi generasi muda di alam terbuka, berkarya di tengah masyarakat serta dapat berimplementasi secara luas bagi masyarakat bangsa pada umumya.
“Kegiatan ini untuk mempersiapkan generasi bangsa yang memiliki karakter yang kuat sebagai agent perubahan dalam membangun bangsa,” ujarnya.
Haris mengatakan adapun program perkemahan ini merupakan bentuk realisasi kerja sama Kemendikbud, Kwarnas, Kwarda, serta Pemerintah Provinsi Babel dalam rangka meningkatkan pemahaman, penghayatan dan wawasan anggota pramuka terhadap kebudayaan dan karakter kebangsaan.
“Karena pembentukan karakter budaya itu sangat penting sebagai filter kemajuan teknologi. Karena apabila tidak diperhatikan, maka Kemajuan Teknologi yang sangat pesat akan menghancurkan generasi bangsa. Oleh sebab itu juga SWBB ini sangat penting untuk dilaksanakan,” ucapnya.
“Selain itu kami juga berharap melalui gerakan pramuka dapat memperkuat kualitas karakter generasi bangsa ini, dan menjadi momentum dalam meningkatkan karakter untuk perubahan bangsa ini,” lanjut Haris.
Ia menyebutkan peningkatan kualitas karakter ini merupakan salah satu perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui reformasi kurikulum 2013 berupaya meningkatkan karakter moral, kinerja, ketaqwaan, cinta tanah air dan hormat kepada orang lain, lingkungan serta diri sendiri.
“Untuk itu anak-anak muda ini dapat mempersiapkan diri sebagai generasi yang kuat, tangguh, produktif, berdaya saing, tahan banting dan tidak mudah menyerah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Haris menjelaskan untuk memenangkan persaingan pada abad 21, kita wajib mengedepankan 4 Konsep kompetisi, diantaranya selalu berpikir kritis dengan mempertanyakan segala sesuatu sebelum mengambil suatu tindakan apa yang akan kita kerjakan, kemudian selalu berpikir kreatif dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada.
“Kemudian ketiga adalah Kolaborasi (kerja sama) serta dilanjutkan dengan sikap komunikasi (pengusahaan bahasa) baik lisan maupun tulisan di dalam memenangkan persaingan dalam abad 21. Serta satu lagi dalam memenangkan konsep kompetisi tersebut, yaitu kualitas karakter, karakter moral dan kerja dengan mengetahui diri sendiri merupakan bagian dari penguatan karakter,” terangnya.
Pada pembukaan Perkemahan Bakti Satuan Karya Widya Budaya Tingkat Nasional 2018 dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, Abdul Fatah, Sekda Yan Megawandi, Kapolda, kepala SKPD di lingkungan Provinsi Kepulauan Babel dan tamu undangan lainnya. (Wa)