BELITUNG TIMUR, LASPELA – Kabupaten Belitung Timur sebagai tuan rumah Kongres Anak Indonesia (KAI) XV. PT Timah Tbk. melalui program CSR-nya menyalurkan bantuan dana senilai Rp167 juta.
“Ini sudah menjadi kewajiban kita juga. Memang diperuntukkan bagi pemberdayaan masyarakat. Diharapkan bantuan ini bisa membuat daerah-daerah di wilayah operasional kami, agar acara-acara lain bisa dikerjasamakan dengan tujuan pemberdayaan masyarakat,” kata Ali Samsuri, Kepala Unit Belitung PT Timah Tbk., usai acara pembukaan yang berlangsung di Gedung Olah Raga milik Dinas Kepemudaan dan Olah Raga Beltim, Selasa (20/11/2018).
Sementara Sekda Beltim Ikhwan Fakhrozi mengatakan, pihaknya sangat bangga bisa menggelar kongres berskala nasional tersebut. Dalam hal ini, ia mengungkapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut mendukung kesuksesan acara.
“Tanpa dukungan pihak ketiga, acara ini tidak mungkin bisa terlaksana. Tentu saja, kami juga bangga, karena acara ini berskala nasional. Terima kasih pada PT Timah yang sudah sejak awal membantu. Kontribusi PT Timah sangat luar biasa,” ujar Ikhwan.
Di tempat yang sama, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Beltim Imelda Handayani mengungkapkan hal senada. “Kami sangat berterima kasih pada dukungan seluruh pihak ketiga, terutama pada PT Timah Tbk yang sudah memberikan support luar biasa dalam menyiapkan berbagai kebutuhan anak-anak, mulai dari goodie bag, ATK, kaos, transportasi, dan lain sebagainya,” ucapnya.
Ia menambahkan, ada sekitar 225 anak dari delegasi beberapa daerah yang ikut memeriahkan acara. Mereka datang dari Deli Serdang, Yogyakarta, Pati, Lampung, Bengkulu, Maluku Utara, dan Kupang Timur.
“Kali ini kongres tidak lagi bertema masalah pendidikan dan kesehatan, tapi lebih luas yakni kebhinekaan atau pluralisme. Semoga melalui acara ini, anak-anak bisa semakin meningkatkan toleransi dan kebhinekaan,” jelasnya.
*Berharap lihat timah
Salah satu delegasi dari Maluku Utara, Franciskus, mengungkapkan rasa senang tak terkira bisa mengikuti kongres tersebut. Ia berharap, ke depannya sosialisasi terkait KAI dapat ditingkatkan sehingga pihaknya bisa lebih mempersiapkan diri utamanya dari sisi anggaran.
Belitung Timur sebagai bagian dari Provinsi Bangka Belitung, menjadi satu daerah yang istimewa bagi Franciskus. Selama ini, Franciskus hanya mengetahui tentang daerah penghasil timah tersebut dari hasil literasi.
Ketika ditanya apakah sudah pernah melihat wujud timah, Franciskus menjawab, “Secara langsung belum. Karena itu, saya ingin sekali melihat,” cetusnya.
Ia menambahkan dalam rangkaian acara, pihak panitia akan memperkenalkan timah pada para peserta kongres. Akan tetapi, menurut Imelda, karena keterbatasan waktu rencana tersebut terpaksa dibatalkan.
“Tadinya kami ingin memberikan gambaran tentang timah pada anak-anak. Tapi waktunya sangat sempit. Mungkin di lain waktu. Betapapun, Bangka Belitung memang sangat terkenal sebagai daerah penghasil timah,” tutup Imelda. (Rill/Wa)