Oleh : Nopraanda Putra
TOBOALI, LASPELA – Terkait mahalnya gas elpiji 3 kilogram yang dijual diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh pangkalan Gas Elpiji 3 kilogram milik Apiang di kawasan Simpang Kepoh, Toboali, Bangka Selatan (Basel) oleh salah satu pekerjanya sebesar Rp. 20.000,- direspon oleh Apiang.
Melalui pesan Whatsapp, ia menuturkan bahwa ia membantah kalau pekerjanya telah menjual gas elpiji 3 kilogram dengan harga diatas HET kepada salah satu warga Toboali, Maroh.
“Seblumnya maaf dulu saudaraku, itu tidak benar,” kata Apiang kepada wartawan, Kamis (8/11) pagi.
Dengan adanya kabar tersebut, ia meminta maaf dan mengakui saat ini masih berada diluar kota, karena ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan.
“Tapi saya masih di jakarta, urus kakak yang jadi korban pesawat lion , sekali lagi minta maaf ya, sebelumnya trimakasih saudaraku,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, bahwa pangkalan gas elpiji subsidi 3 kilogram milik Apiang telah menjual gas diatas HET oleh salah satu pekerjanya. Hal ini dikatakan oleh Maroh, warga Toboali, Rabu (7/11) sore di salah satu rumah makan di Toboali.
Awalnya Maroh sempat kaget, lantaran harga tabung gas di Pangkalan LPG Apiang lebih mahal dibandingkan toko dan Pangkalan gas lain di kota Toboali.
“Pertama mereka bilang sudah habis, terus bilang kalau kamu mau masih ada dua di dalam rumah, tetapi harganya dua puluh ribu kalau mau. Saya sempat kaget dengan harga itu, cuma karena tidak ada pilihan ya jadi mau tidak mau,” ujar Maroh kepada wartawan, Rabu (7/11).