Pekerja Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg milik Apiang Jual Gas Elpiji diatas HET

Oleh : Nopraanda Putra

TOBOALI , LASPELA – Langkanya gas elpiji 3 kilogram di Toboali dibantahkan oleh Apeng selaku pekerja gudang di Pangkalan LPG 3 kg Apiang Toboali.

Ia memastikan penyaluran dan distribusi gas elpiji 3 kg sesuai aturan dan regulasi yang ada dan termasuk soal Harga Eceran Tertingi (HET) yang ditetapkan Pangkalan LPG 3 kg Apiang dengan harga HET tabung gas elpiji 3 kg di Pangkalian di jual Rp 17.000 per tabungnya.

Menurut Apeng, pembelian di Pangkalan LPG milik mereka harus membawa KTP dan Kartu Keluarga (KK). 1 KK maksimal dua tabung gas.

” Biarpun mereka bawa tiga sampai lima tabung, cuma tetap yang kami kasih maksimal dua tabung, itupun harus pakai kk dan KTP, kalau harga seperti biasa tujuh belas ribu untuk gas melaon,” ujar Apeng ditemui di Pangkalan Apiang di kawasan Simpang Kepoh, Toboali Basel, Rabu (7/11).

Namun selang beberapa jam dari pernyataan Apeng tersebut, terkuak HET di pangkalan LPG 3 kg Apiang, bertambah menjadi Rp 20.000 per tabung.

Hal ini diungkapkan Maroh, salah satu pedagang warung nasi Padang, di kota Toboali. Maroh mengaku sempat kebingungan mencari gas melon di kota Toboali karena gas elpiji di toko-toko Toboali sudah tidak ada yang menjual.

Dengan sedikit keputus asaan, ia mendatangi pangkalan LPG 3 milik Apiang. Setiba di pangkalan, Maroh disambut oleh pekerja pangkalan dan mengatakan bahwa gas melon sudah habis, namun selang beberapa saat, petugas pangkalan tersebut kembali menawarkan tabung gas melon kepada Maroh, dengan harga yang berbeda yakni Rp 20.000 per tabung.

Awalnya Maroh sempat kaget, lantaran harga tabung gas di Pangkalan LPG Apiang lebih mahal dibandingkan toko dan Pangkalan gas lain di kota Toboali.

“Pertama mereka bilang sudah habis, terus bilang kalau kamu mau masih ada dua di dalam rumah, tetapi harganya dua puluh ribu kalau mau. Saya sempat kaget dengan harga itu, cuma karena tidak ada pilihan ya jadi mau tidak mau,” ujar Maroh kepada wartawan, Rabu (7/11).