Oleh : Nopraanda Putra
TOBOALI, LASPELA – Pasca tragedi naas jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 jenis Boeing 737-MAX 8 di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi membawa duka mendalam bagi masyarakat Bangka Belitung.
Sebanyak 181 penumpang ikut menjadi korban insiden terparah dalam sejarah penerbangan rute Jakarta – Pangkalpinang.
Do’a dihanturkan bagi korban tersebut, begitu juga Polsek Air Gegas dalam giat apel pagi menggelarkan do’a bersama.
Kapolsek Air Gegas IPTU. Amri S.H M.Si mengatakan apel pagi ini, Selasa (30/10) terlihat berbeda dari sebelumnya, karena tragedi jatuhnya Lion Air JT 610 menyebabkan luka mendalam bagi masyarakat Babel.
“Apel kali ini berbeda, bukan tanpa alasan karena jatuhnya Lion Air JT 610 menyebabkan kesedihan yang mendalam bagi kita semua,” kata IPTU. Amri, Selasa (30/10).
Dalam do’a bersama, dipimpin langsung Kapolsek Air Gegas IPTU. Amri S.H M.Si dan anggota Polsek Air Gegas, tumpahan air mata terlihat disaat IPTU. Amri membaca do’a bersama bagi korban Lion Air JT 610.
“Isak tangis pecah ketika do’a dipanjatkan, dan berharap seluruh korban penumpang segera ditemukan di puing-puing serpihan pesawat Lion Air JT 610,” tukasnya.
Selain itu, ia mengajak seluruh masyarakat Air Gegas untuk ikut memanjatkan do’a bagi korban dan juga keluarga korban penumpang Lion Air JT 610.
“Kami mengajak seluruh warganet, sahabat netizen mitra humas Polsek Air Gegas untuk mendoakan agar seluruh penumpang segera ditemukan dan semoga para petugas diberikan kemudahan dan kelancaran dalam proses pencarian serta evakuasi korban penumpang,” ajak IPTU. Amri.