Oleh : Nopraanda Putra
*Gubernur Minta Kapolres Basel dan Pol PP Pemprov Turun Lapangan
TOBOALI, LASPELA – Kepala Desa (Kades) Rias, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan Abdul Gani mengatakan saat ini petani sawah mengeluhkan aliran irigasi ke area persawahan Desa Rias keruh kehitam-hitaman. Hal itu dikatakan Gani saat tatap muka bersama Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Bupati Bangka Selatan di sela acara Panen Padi Perdana Demplot M400 di Desa Rias belum lama ini.
“Saat ini kita mengeluhkan aliran air irigasi ke sawah yang keruh dan ini diduga berasal dari tambang inkonvensial di Desa Bikang,” kata Gani di hadapan Gubernur Babel Erzaldi Rosman, Bupati Basel Drs. H. Justiar Noer, Kapolres Basel AKBP. Aris Sulistyono, Kasat Pol PP Basel Saut Ritonga, Danramil Toboali, Danposmat TNI AL Toboali, Sekda Basel, Ketua TP PKK Basel Ekawati Justiar dan Camat Toboali Jusvinar.
Mewakili masyarakat Desa Rias, ia berharap ada tindakan dari pemerintah untuk melakukan penertiban tambang tersebut.
“Mereka mau pemerintah mengambil tindakan tegas untuk membantu mengatasi permasalahan air keruh di area persawahan desa rias yang diduga akibatkan tambang inkonvensial,” ujar Gani.
Sementara itu, Mispar tokoh masyarakat dan juga petani di Desa Rias menuturkan permasalahan irigasi selain keruhnya air, ternyata ada juga permasalahan lainnya yang timbul bagi para petani di Desa Rias.
“Selain keluhan air keruh pak Gubernur dan pak Bupati, kami juga mengeluhkan aliran air irigasi yang tidak merata. Walaupun sudah di bangun pemerintah bendungan air di Mentukul, namun belum ada aliran air di bagian ujung persawahan kami pak,” aduannya dihadapan Gubernur dan Bupati.
Ia berharap, bendungan air dari bantuan pemerintah sebesar 50 milyar tersebut dapat dialiri secara menyeluruh di area sawah, karena persawahan di desa Rias saat ini salah satu icon Toboali juga.
“Kita berharap dengan adanya bendungan Mentukul yang dibantu dari pemerintah senilai 50 milyar tersebut dapat berjalan maksimal dan merata dalam mengairi persawahan di Desa Rias ini pak,” kata Mispar.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Basel Drs. H. Justiar Noer mengaku telah mengambil tindakan tegas terhadap penambang inkonvensial di wilayah Basel, terutama yang merusak air irigasi petani sawah.
“Kita telah ambil tindakan paginya tapi malamnya sudah jalan kembali TI (tambang inkonvensial,red). Seharusnya kita bersyukur telah ada persawahan seluas ini tugas kita manfaatkan sebaik-baiknya, dan permasalahan aliran air yang tidak menyeluruh kita akan minta bantu dari PPL,” kata Justiar.
Sementara itu, Gubernur Babel Erzaldi Rosman bersikap akan segera menurunkan tim untuk meninjau keluhan warga desa Rias tersebut. Dan mengintruksikan Kapolres Basel untuk turun ke lapangan tersebut (Ti,red).
“Untuk permasalahan TI, saya minta Kapolres Basel bersama Pol PP Provinsi untuk turun ke lapangan dan ambil tindakan tegas apabila tambang inkonvensial itu tidak sesuai aturan dan resahkan warga dan ganggu kehidupan masyarakat setempat,” minta Erzaldi.
Namun, lanjut Erzaldi kalau itu masuk ranah PT. Timah, pihaknya akan koordinasi dengan PT. Timah untuk mendata penambang tersebut, apa benar atau tidak gunakan bendera PT. Timah.
“Kalau itu IUP PT. Timah kita akan bina dan minta aliran pembuangan air jangan masuk kebendungan dan buat aliran pembuangan tersendiri,” ungkapnya.