Oleh : Nopranda Putra
*Minimalisir Permainan Mafia Kelapa Sawit
TOBOALI, LASPELA – Direncanakannya pembangunan pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) di Desa Jeriji Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) ternyata menjadi sorotan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel). Wakil Gubernur Drs. H. Abdul Fatah mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Basel dan masyarakat Desa Jeriji yang mendukung percepatan pembangunan PKS tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Wagub Babel usai pembukaan acara Jambore Pemuda Indonesia (JPI) di Kawasan Sport Center Bangka Selatan, Sabtu (6/10).
Menurutnya, saat ini Pemprov Babel sedang mencari berbagai solusi agar harga TBS ditingkat petani terus membaik, solusinya adalah penambahan Pabrik CPO sebagai salah satu upaya untuk mengatasi monopoli yang berdampak kepada anjloknya harga TBS.
“Bagi saya pembangunan pabrik sawit itu harus maju. dengan beberapa tataran, tidak hanya satu tataran maka kita akan memberikan ruang kalau dari suatu sisi mereka tidak mau ambil maka disini yang akan menampung,” kata Wagub Babel.
Dengan terjadinya hal tersebut, lanjutnya akan dapat meminimalisir terjadinya mafia-mafia kelapa sawit di Babel ini, karena para petani tidak terpaku dengan satu pabrik CPO saja.
“Kalau disini didirikan pabrik kelapa sawit maka kesemena-menaan pengusaha sawit dapat kita minimalisir karena kita menghadirkan investor baru sebagai kompetitor,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan Pemprov Babel sangat mendukung pembangunan pabrik sawit di Desa Jeriji, namun harus bekerjasama dengan badan usaha yang merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah daerah dan itulah yang terbaik.
“Prakarsa Bumdes Jeriji atas pembangunan pabrik sawit itu lebih tepat dan lebih benar. Karena kita juga tau nawa cita itu dimulai dari pinggiran. Pinggiran itu siapa? desa. Bentuklah lembaga milik desa, Garap itu!!,” sambung Abdul di sela pembukaan JPI 2018.