Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI menggelar forum koordinasi dan sinkronisasi kewaspadaan nasional, dalam rangka mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, di Gedung Mahligai Rumah Dinas Gubernur Babel, Senin (8/10/2018).
Adapun tema yang diambil dalam kegiatan tersebut yakni “Meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan”.
Ketua Pelaksana, Asisten Deputi Koordinasi Kewaspadaan Nasional, Kemenko Polhukam RI Laksamana Pertama TNI Jaya Darmawan mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk merawat dan persatuan dan kesatuan agar tidak adanya perpecahan. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan nasional.
“Merawat dan mempererat persatuan dan kesatuan merupakan tanggungjawab kita bersama, dan ini harus selalu kita jaga agar tidak ada perpecahan,” ujarnya.
Ia menyampaikan forum koordinasi dan sinkronisasi ini melibatkan semua pihak dengan tujuan agar bersama-sama saling meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman sekaligus untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
“Peserta kegiatan ini, kami mengundang 300 orang, Forkompinda, tokoh masyarakat, tokoh adat, mahasiswa dan lainnya. Dan Deklarasi Setia Pancasila dan Bela Negara, sebagai wujud Pancasila sebagai pedoman hidup,” jelasnya.
Ia menambahkan, Bangka Belitung ini menjadi salah satu provinsi yang akan menggelar politik serentak di 2019. Meski konflik di Babel minim, namun sedikit percikan dapat meningkatkan ego sektoral masyarakat. Untuk itu inilah yang harus dijaga agar Babel tetap kondusif.
“Mengingat banyak hal yang belum terpenuhi dan masalah sosial belum terukur dengan baik. Masyarakat perlu diingatkan dan ini tanggungjawab kita bersama,” ucapnya.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Bangka Belitung, Yan Megawandi mengatakan, melalui forum ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran, saran dan gagasan dalam membangun Babel, serta melakukan evaluasi dalam menghasilkan nilai berbangsa dan bernegara.
“Perubahan akan terus ada, hanya satu yang tidak berubah, yakni komitmen kita untuk menjaga bangsa Indonesia. Kami harap acara ini akan memberikan manfaat bagi kita semua terutama bagi masyarakat Bangka Belitung,” sebutnya.
Yan menjelaskan dengan memberdayakan dan meningkatkan peran lembaga budaya dan menghormati kearifan lokal dapat juga dilakukan dalam memperkuat kewaspadaan nasional dalam kehidupan bermasyarakat.
“Saya akui walaupun di Provinsi Bangka Belitung sekarang ini dalam kondisi yang aman dan kondusif, namun tidak menutup kemungkinan potensi-potensi konflik yang ada akan terpicu menjadi hal-hal yang anarkis,” tuturnya. (Wa)