Oleh : Nopraanda Putra
TOBOALI, LASPELA – Guna meningkatkan persediaan pangan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan (Basel) melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Pertanian telah menanam tanaman pangan alternatif selain padi.
“Penanaman Padi, Jagung dan Kedelai adalah merupakan program nasional, namun di Bangka Selatan selain padi kami juga mulai mencoba menanam jagung sebagai tanaman pangan alternatif,” kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Suhadi, Kamis (20/9).
Dikatakan Suhadi, lahan seluas 700 hektar akan diinisiasi Pemda Basel secara bertahap dan saat ini baru terealisasi sekitar 20 persen atau kurang lebih 100 hektar. “Penanaman jagung seluas 700 hektar ini akan di fokuskan di tiga kecamatan, yakni Toboali, Payung dan Pulau Besar,” ujarnya.
Dan untuk saat ini, lanjut Suhadi pembukaan lahan oleh petani sudah dilaksanakan dan saat ini proses penanaman juga mulai dilakukan. “Tahap pertama ini kami telah membagikan benih sebanyak 25 ton kepada petani yang ada di tiga kecamatan tersebut. Untuk jenis bibit yang akan kami kembangkan dan tanam ini adalah jagung hibrida,” tukasnya.
Menurutnya, pengembangan tanaman pangan altetnatif selain padi ini adalah salah satu bentuk upaya dari pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Dengan program ini kami harapkan dapat menjadi sumber penghasilan baru bagi petani selain dari kebun dan sawah, ” pungkasnya.
Sedangkan untuk mempermudah menjual hasil panen jagung, Suhadi menuturkan saat ini pemda sudah mulai menjalin kerjasama dengan perusahaan pakan ternak sehingga disaat panen raya mereka tidak kesulitan dalam menjual hasil panen.
“Rencananya kedepan kami akan menjalin kerjasama dengan perusahaan pakan ternak, sehingga disaat musim panen raya para petani tidak kesulitan lagi mencari pembeli,” tuturnya.